Elemen-elemen Penting dalam Functional Requirement Document

frd

Saat terlibat dalam sebuah proyek pengembangan produk atau sistem, ada kalanya semua terlihat kabur. Tim mengalami kebingungan hingga gagal memahami persyaratan fungsional sistem atau produk. Situasi seperti ini sebenarnya bisa diminimalkan dengan Functional Requirement Document (FRD). Jika ingin menggali lebih dalam tentang apa itu FRD dan elemen-elemen penting di dalamnya, di sini Anda akan menemukan jawabannya. 

Apa Itu FRD atau Functional Requirement Document? 

Functional Requirement Document atau FRD adalah dokumen resmi yang merinci persyaratan fungsional yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan bisnis. Dokumen ini biasanya berfungsi sebagai kontrak antara klien dan pengembang untuk menentukan kemampuan produk yang diterima.  

FRD menggambarkan perilaku yang diinginkan dari sebuah sistem dalam bentuk tugas, layanan, atau fungsi yang harus diwujudkan. Dokumen ini juga menjadi titik temu antara tim bisnis dan tim teknis untuk memastikan kebutuhan bisnis terpenuhi dalam pengembangan produk atau sistem. 

Manfaat Functional Requirement Document 

Dalam pengembangan produk atau sistem, Functional Requirement Document (FRD) membantu tim proyek dan pemangku kepentingan dengan beberapa macam cara. Berikut beberapa manfaat FRD: 

1. Sumber persyaratan yang jelas 

FRD memberi panduan yang jelas kepada semua orang yang terlibat dalam proyek, sehingga semua orang tahu apa yang harus dicapai. 

2. Menghemat uang dan waktu 

Dengan FRD yang baik, Anda dapat menghindari diskusi yang berulang-ulang dan terlalu memakan waktu. Hal ini dapat membantu mengurangi biaya dan waktu untuk menyelesaikan proyek. 

3. Membuat proyek lebih mudah diprediksi 

FRD yang rinci membantu tim mengestimasi waktu dan anggaran yang diperlukan dengan lebih akurat. 

4. Identifikasi masalah awal 

FRD yang baik membantu mengidentifikasi masalah pada tahap awal. Hal ini membuat masalah tersebut lebih mudah dan lebih murah untuk diperbaiki. 

Elemen-elemen dalam Functional Requirement Document 

FRD menguraikan elemen-elemen yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan bisnis. Meski formatnya dapat bervariasi tergantung pada produk yang dibuat, terdapat beberapa elemen kunci yang hampir selalu ada dalam setiap FRD. 

1. Informasi Umum 

Bagian ini berisi latar belakang proyek, tujuan bisnis, asumsi, dan kendala yang dapat memengaruhi pengembangan produk. Selain itu, daftar kontak dari peserta proyek juga termasuk di sini, lengkap dengan peran, nama, dan jabatan. Terakhir, bagian ini juga merinci referensi dokumen yang digunakan sebagai sumber informasi dalam penyusunan FRD. 

2. Functional Requirement 

Bisa dibilang ini adalah bagian inti dari FRD. Persyaratan fungsional menjelaskan fungsionalitas esensial produk yang harus dipenuhi. Ini mencakup data requirement, seperti model data logis dan atribut. Selain itu, process requirement yang mendeskripsikan cara produk akan digunakan dan berinteraksi dengan data juga masuk dalam bagian ini. 

3. Non-Functional Requirement 

Bagian ini menjelaskan persyaratan non-fungsional yang memberikan batasan terhadap sistem, seperti keamanan berbasis peran, jejak audit, ketersediaan sistem, kinerja, kapasitas, ketahanan terhadap kegagalan, keandalan, pemulihan, dan retensi data. Setiap elemen ini menentukan bagaimana sistem akan beroperasi dan berinteraksi dengan pengguna. 

4. Requirements Trace Ability Matrix 

Matriks ini digunakan untuk melacak dan mengelola functional requirement sepanjang proyek. Ini mencantumkan setiap persyaratan dan nomor bagian yang terkait, serta mencerminkan status setiap persyaratan saat produk siap diuji. 

5. Glosarium 

Glosarium biasanya ditempatkan di akhir FRD dan berisi daftar istilah yang berkaitan dengan produk. Ini membantu memastikan pemahaman tentang istilah-istilah yang digunakan dalam dokumen. 

Contoh FRD 

FRD harus merinci persyaratan dengan jelas, sederhana, dan tidak ambigu. Berikut contoh functional requirement yang ditulis dengan baik: 

  1. Sistem harus mengirimkan email konfirmasi setiap kali ada pesanan 
  2. Sistem harus memungkinkan pengunjung untuk mendaftar newsletter dengan memasukkan alamat email mereka 
  3. Sistem harus memungkinkan pengguna memverifikasi akun menggunakan nomor telepon mereka 

Beda Functional Requirement Document dengan Business Requirement Document 

Perbedaan antara BRD (Business Requirement Document) dan FRD (Functional Requirement Document ) terletak pada fokusnya. BRD lebih menekankan pada apa yang dibutuhkan oleh bisnis, sedangkan FRD lebih menekankan pada apa yang harus dilakukan oleh sistem. 

Jadi, bisa disimpulkan bahwa BRD lebih berfokus pada gambaran besar, sementara FRD lebih berfokus pada detail-detail teknis tentang bagaimana sistem akan beroperasi dan fungsi-fungsi yang harus dilakukan oleh sistem tersebut. Dalam pengembangan sistem, kedua dokumen ini memiliki peran yang berbeda, di mana BRD menentukan tujuan bisnis dan kebutuhan tingkat tinggi, sedangkan FRD menguraikan persyaratan fungsional yang harus dipenuhi oleh sistem untuk mencapai tujuan tersebut. 

Share

Related Article

brd

Apa Saja Konten dari Business Requirement Document?

Keberhasilan suatu proyek sangat bergantung pada perencanaan dan pemahaman tentang apa yang ingin dicapai. Untuk alasan inilah, business requirement document atau BRD dibutuhkan.  Business Requirement

value stream mapping

Fungsi Value Stream Mapping dalam Manajemen Produksi

Efisiensi produksi tidak mungkin bisa dicapai tanpa mengetahui di mana titik permasalahan dan pemborosan itu terjadi. Untuk mengidentifikasinya, Anda membutuhkan alat yang tepat. Inilah saat

Program intensif yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia untuk memberdayakan early-stage startup, berfokus pada akselerasi produk dan tim, validasi strategi growth marketing, assisting technology development, dan business skill.

© Startup Studio Indonesia 2021

Sebuah program dari: