Pengambilan keputusan merupakan hal yang krusial dan tidak mudah untuk dilakukan, terlebih di dalam sebuah organisasi ataupun perusahaan. Sebab, keputusan yang diambil akan berdampak langsung pada masa depan organisasi maupun perusahaan itu sendiri sehingga diperlukan pertimbangan yang matang sebelum melakukannya. Kabar baiknya, kini sudah ada sistem bernama Decision Support System (DSS), yang bisa digunakan untuk mempermudah pengambilan keputusan.
Mari sama-sama pahami lebih jauh mengenai sistem DSS lewat ulasan lengkap berikut ini.
Pengertian Decision Support System (DSS)
Decision support system (DSS) adalah sebuah sistem komputer yang dirancang khusus untuk mendukung proses pengambilan keputusan di perusahaan maupun organisasi. Keputusan yang dibuat oleh sistem ini didasarkan pada kombinasi data-data mentah, dokumen, serta model bisnis yang dijalankan.
Hasil laporan dari sistem DSS ini kemudian akan dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan tertentu. Dengan begitu, keputusan yang akan diambil akan semakin akurat daripada tanpa menggunakan sistem tersebut.
Menariknya lagi, sistem decision support system ini juga bisa menghasilkan laporan yang bersifat real-time, sehingga memudahkan dalam mengelola segara inventaris yang dimiliki oleh perusahaan.
Dalam rangka penggunaannya, DSS bisa dioperasikan secara manual, otomatis, maupun kombinasi dari keduanya. Biasanya, sistem ini lebih banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan yang sudah berdiri lama.
Tahapan Decision Support System
Pengambilan keputusan dalam sistem decision support system terbagi ke dalam empat tahapan atau fase. Keempat tahapan itu meliputi:
1. Fase intelegensi
Fase pertama adalah melakukan identifikasi terhadap sebuah kondisi, peluang, dan masalah yang akan dihadapi. Pada fase ini pula akan dilakukan pemberdayaan terhadap lingkungan yang terjadi secara berkelanjutan (kontinu) atau secara berjeda (intermiten).
2. Fase desain
Pada fase ini, decision support system akan melakukan proses penemuan, pengembangan, dan analisis tindakan apabila hal tersebut dianggap perlu. Tidak hanya itu, fase ini juga akan melakukan interpretasi masalah dan menilai keputusan yang diambil mampu menyelesaikan masalah yang terjadi.
3. Fase pilihan
Fase decision support system berikutnya adalah fase pilihan. Di fase ini, sistem DSS akan melaksanakan aktivitas terkait pengambilan keputusan dengan lebih kritis.
Di tahap ini pula, perusahaan maupun organisasi akan membuat keputusan konkrit dan mengambil komitmen untuk mengikuti tindakan tertentu, seperti evaluasi, pencarian, hingga pemberian saran terhadap solusi yang dianggap sudah sesuai modelnya.
Perlu dipahami, solusi pada model ini adalah kumpulan variabel atau pilihan keputusan dari sebuah alternatif yang sudah terpilih.
4. Fase implementasi
Fase terakhir adalah implementasi. Pada fase ini, solusi yang sudah dipilih dan dipakai akan berjalan sebagaimana mestinya, tanpa perlu pengimplementasian dari sebuah sistem komputer.
Namun, sebelum menuju ke sana, fase ini memiliki serangkaian proses yang panjang panjang dan melibatkan sejumlah batasan yang tidak jelas alias ambigu.
Tujuan Penggunaan Decision Support System
Decision support system sejatinya dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas dan profitabilitas dari perusahaan. Dengan adanya sistem ini, perusahaan juga dapat meminimalisir pengambilan keputusan yang tidak tepat.
Adapun tujuan dari penggunaan sistem DSS ini antara lain:
- Memudahkan manajer maupun petinggi perusahaan dalam mengambil keputusan untuk masalah-masalah yang sifatnya semi terstruktur.
- Meningkatkan efektivitas dari sebuah decision making.
- Mengatasi keterbatasan kognitif saat memproses ataupun menyimpan berbagai informasi yang ada.
Perlu digarisbawahi, decision support system ada bukan untuk menggantikan tugas seorang manajer. Justru sebaliknya, sistem ini ada untuk memudahkan manajer dalam menjalankan berbagai tugas-tugasnya.