Mengenal End User dan Bedanya dengan Custumer

end user

Ada banyak sekali istilah yang dapat kita temui apabila bekerja atau berkecimpung di industri teknologi, salah satunya end user. Secara umum, end user dalam diartikan sebagai pengguna akhir dalam sebuah produk atau layanan. 

Kendati begitu, end user memiliki konsep yang berbeda dengan customer. Oleh karena itu, tidak ada salahnya untuk mengetahui lebih lanjut tentang istilah end user dan perbedaannya dengan konsep customer. 

Definisi End User 

End user secara harfiah diartikan sebagai pengguna akhir. Dalam dunia bisnis, istilah ini merujuk pada pengguna akhir dari suatu produk atau layanan.  

End user merupakan orang-orang yang mengetahui cara menggunakan dan memanfaatkan produk atau layanan dalam hidupnya .Dengan kata lain, istilah end user ini mengacu pada target audiens dari sebuah produk atau layanan. 

Bagi tim product, end user sangat penting. Pasalnya, pengguna dapat membantu tim product dalam mengembangkan produk atau layanan yang sukses. Sebaliknya, jika suatu produk atau layanan tidak memiliki end user, maka bisa dianggap gagal karena tak mampu memenuhi ekspektasi dan kebutuhan pengguna. 

Perbedaan End User dan Customer 

End user dan customer adalah dua istilah yang sering disamakan. Faktanya, keduanya mempunyai makna yang berbeda. 

End user adalah orang yang membeli dan memanfaatkan produk atau layanan di kehidupannya. Meski demikian, end user ini tidak harus menjadi pembeli untuk bisa memanfaatkan produk atau layanan tertentu. 

Sementara itu, customer adalah orang yang membeli suatu produk atau layanan. Mereka yang sudah membeli tidak sepenuhnya memanfaatkan produk atau layanan itu, karena bisa saja akan menjualnya kembali. 

Sebagai contoh, seorang karyawan yang menggunakan laptop yang disediakan kantornya adalah seorang end user, sedangkan perusahaan yang membeli laptop itu adalah customer.  

Jenis-jenis End User 

Berdasarkan kemampuan teknisnya dalam mengelola komputer, end user dibedakan menjadi empat jenis, yaitu: 

1. Menu level end user 

Jenis end user pertama ini tidak bisa membuat perangkat lunak (software) sendiri, tetapi dapat mengoperasikannya melalui menu dan petunjuk yang tersedia. Contoh menu level end user ini adalah Microsoft Word atau Microsoft Excel. 

2. Command level end user 

Selanjutnya ada command level end user. Jenis end user ini memiliki kemampuan untuk mengakses software melalui bahasa perintah. Itulah kenapa end user ini harus memiliki pengetahuan dalam aritmetika dan logika pemrograman dari software untuk mengoperasikannya. 

3. End user programmer 

End user programmer adalah jenis pengguna akhir yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan software sendiri. Pengguna yang termasuk ke dalam jenis ini biasanya memahami bahasa pemrograman, seperti C++, JavaScript, Delphi, dan lain sebagainya. 

4. End user support 

End user support adalah orang yang membantu tim developer dalam mengembangkan perangkat lunak. Mereka ini yang menjadi jembatan antara pengguna dan tim developer untuk mengumpulkan berbagai feedback yang diberikan oleh user. 

Langkah-langkah Membuat Produk yang End User-Friendly 

Untuk bisa menciptakan produk yang end user-friendly ada langkah-langkah yang harus Anda perhatikan, di antaranya: 

  • Mengetahui kebutuhan user Anda 
  • Melakukan testing 
  • Mengumpulkan feedback dari user tentang produk atau layanan Anda 
  • Menciptakan user persona

Selain empat langkah di atas, Anda juga harus memerhatikan beberapa hal lainnya. Mulai dari membuat versi ponsel, merancang user interface yang dibuat mudah digunakan, memastikan waktu loading singkat, dan menggunakan visualisasi yang menarik perhatian user. 

Demikianlah pembahasan lengkap mengenai end user dan bedanya dengan customer. Jadi, pastikan Anda tidak salah lagi untuk menggunakan kedua istilah tersebut, ya!  

Share

Related Article

brd

Apa Saja Konten dari Business Requirement Document?

Keberhasilan suatu proyek sangat bergantung pada perencanaan dan pemahaman tentang apa yang ingin dicapai. Untuk alasan inilah, business requirement document atau BRD dibutuhkan.  Business Requirement

value stream mapping

Fungsi Value Stream Mapping dalam Manajemen Produksi

Efisiensi produksi tidak mungkin bisa dicapai tanpa mengetahui di mana titik permasalahan dan pemborosan itu terjadi. Untuk mengidentifikasinya, Anda membutuhkan alat yang tepat. Inilah saat

Program intensif yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia untuk memberdayakan early-stage startup, berfokus pada akselerasi produk dan tim, validasi strategi growth marketing, assisting technology development, dan business skill.

© Startup Studio Indonesia 2021

Sebuah program dari: