Menemukan produk atau servis yang akan dijual bisa menjadi tantangan yang besar. Jika asal pilih, apa yang didapat bisa saja jauh dari yang diharapkan. Setidaknya, ada beberapa pendekatan yang bisa digunakan untuk menemukan produk atau servis yang berpotensi laku di pasaran. Salah satunya adalah dengan pendekatan market orientation.
Apa Itu Market Orientation?
Jika dilihat dari asal katanya, mungkin Anda sudah memiliki sedikit gambaran tentang apa itu market orientation. Pendekatan market orientation bisa diartikan sebagai pendekatan bisnis yang berfokus pada apa yang dibutuhkan atau diinginkan pasar.
Fokus pada pasar membuat pendekatan ini sangat concern dengan kepuasan konsumen. Tidak heran, pendekatan ini cukup ampuh untuk menemukan produk atau layanan yang mudah diterima di pasaran.
Market orientation sangat bertolak belakang dengan product orientation yang hanya berfokus pada produk tanpa banyak mempertimbangkan keinginan konsumen. Pendekatan yang satu ini mengutamakan kepuasan pelanggan sehingga berpotensi meningkatkan loyalitas pelanggan serta word of mouth advertising. Meski demikian, perusahaan juga harus berhati-hati agar tetap inovatif dan siap mengantisipasi perubahan pasar di masa depan.
Fungsi dan Manfaat Market Orientation
Market orientation dinilai sebagai salah satu pendekatan yang sangat penting bagi perusahaan. Dengan pendekatan ini, perusahaan dapat meningkatkan kemampuannya dalam beradaptasi.
Perusahaan jadi lebih mudah dalam menciptakan produk yang lebih relevan dan menarik bagi konsumen. Tidak hanya itu, efisiensi operasional juga bisa dicapai. Perusahaan pun bisa lebih responsif dalam merespons perubahan pasar.
Dengan memahami pasar dengan baik, perusahaan dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan mereka. Lebih jauh lagi, daya saing dan kinerja bisnis secara keseluruhan juga turut meningkat.
Tahapan Market Orientation
Untuk menerapkan market orientation secara efektif, ada empat tahapan yang perlu Anda perhatikan. Berikut tahapan-tahapannya:
1. Menentukan tujuan
Tentukan tujuan yang ingin Anda capai. Tujuan inilah yang nantinya menjadi acuan dalam mengembangkan produk atau layanan untuk ditawarkan ke pasar. Anda juga harus menggunakan perspektif konsumen agar lebih mudah dalam memahami apa yang sebenarnya mereka butuhkan.
2. Riset konsumen
Demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan, Anda perlu mengumpulkan data dan informasi tentang perilaku, preferensi, hingga masalah yang dihadapi oleh konsumen. Riset ini bisa dilakukan dengan survei, wawancara, ataupun cara-cara lainnya.
Hasil riset dapat digunakan untuk membantu memahami kebutuhan dan keinginan pasar. Dengan demikian, nantinya Anda bisa menyusun rencana yang lebih tajam.
3. Membentuk tim
Setelah memiliki pemahaman yang kuat tentang pasar, Anda bisa mulai membentuk tim untuk menerapkan strategi market orientation.
Tim ini harus terdiri dari berbagai departemen, seperti pemasaran, riset dan pengembangan, penjualan, dan layanan pelanggan. Kolaborasi dan komunikasi yang kuat antara departemen-departemen tersebut sangat dibutuhkan untuk memastikan semua aspek bisnis berfokus pada pemenuhan kebutuhan konsumen.
4. Membuat peta customer journey
Bagaimana konsumen berinteraksi dengan produk Anda, semua bisa digambarkan dalam peta customer journey. Peta ini menggambarkan seluruh pengalaman pelanggan dari awal hingga akhir saat berinteraksi dengan perusahaan.
Customer journey map mencakup semua titik kontak, mulai dari awareness produk hingga pembelian, penggunaan, dan layanan pelanggan. Dengan memahami perjalanan pelanggan, Anda bisa mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan pengalaman pelanggan dan memenuhi ekspektasi mereka.
Market orientation bukan sekedar pendekatan bisnis. Ini juga merupakan filosofi yang menempatkan pelanggan sebagai pusat dari semua keputusan dan aktivitas perusahaan. Dengan komitmen yang kuat untuk memahami dan merespons kebutuhan pasar, perusahaan dapat meraih kesuksesan jangka panjang.