Banyak yang memaknai brand sebagai nama atau logo. Padahal, brand bukan hanya itu saja. Brand merupakan identitas tentang seperti ini sebuah merek ingin dikenal publik. Untuk membangun identitas seperti yang diinginkan, tentunya butuh strategi branding yang tepat.
Apa Itu Branding?
Branding merupakan proses menciptakan, memperkuat, dan memelihara citra merek suatu produk, layanan atau perusahaan. Hal ini dilakukan melalui berbagai strategi pemasaran dan promosi untuk membangun persepsi positif dari konsumen tentang merek tersebut. Tentu saja, merek yang kuat dapat meningkatkan loyalitas pelanggan, meningkatkan kesadaran merek, hingga menjadi ciri pembeda dari kompetitor.
Elemen-elemen Strategi Branding
Kekuatan brand bergantung pada strategi branding yang diterapkan. Untuk membuat strategi branding yang efektif, ada beberapa elemen yang perlu diperhatikan. Berikut 6 elemen dalam strategi branding:
1. Tujuan
Saat membuat strategi branding, penting untuk mengetahui tujuan dari brand itu sendiri. Setidaknya, ada dua hal yang perlu dipertimbangkan di sini, yakni tujuan fungsional dan tujuan intensional.
Tujuan fungsional adalah tujuan yang ditentukan berdasarkan alasan komersial, seperti untuk mendapatkan uang. Di sisi lain, tujuan intensional tidak hanya berfokus pada materi semata melainkan bagaimana brand memberi dampak positif pada dunia.
2. Konsistensi
Branding tidak boleh berubah-ubah dan harus konsisten dari awal hingga akhir. Bagaimanapun juga, branding adalah proses membentuk sebuah image atau karakter. Untuk itu, branding harus konsisten, termasuk dalam cara penyampaian pesan maupun image yang ditampilkan di setiap channel yang digunakan.
3. Emosi
Konsumen pada dasarnya tidak selalu membeli karena alasan-alasan yang rasional. Kecenderungan mereka untuk memilih sebuah brand tidak melulu karena benefit yang ditawarkan. Ada peran emosi yang secara sengaja dimasukkan ke dalam strategi branding.
Melibatkan emosi dalam strategi branding akan membantu Anda terhubung dengan audiens. Di tingkat yang lebih tinggi, hal ini bisa menimbulkan rasa memiliki dan brand loyalty.
4. Fleksibilitas
Strategi branding memang harus konsisten. Akan tetapi, bukan berarti Anda harus kaku dalam memaknai konsistensi. Bagaimanapun juga, dunia terus berubah. Perubahan terkadang juga perlu dilakukan agar brand tetap relevan dengan zaman.
Di sinilah pentingnya fleksibilitas dalam strategi branding. Meski demikian, tetap ada beberapa hal yang perlu dipertahankan agar audiens tidak bingung.
5. Loyalitas
Dalam bisnis, sebagian besar transaksi umumnya berasal dari pelanggan lama. Oleh karena itu, menjaga loyalitas pelanggan menjadi salah satu prioritas utama dalam strategi branding. Selain menjaga kesetiaan pelanggan, perusahaan juga bisa menunjukkan kepada pelanggan baru terkait apa yang akan mereka dapatkan jika loyal dengan brand Anda.
Ada banyak cara untuk membangun loyalitas. Salah satunya adalah dengan memberi reward atau hadiah sebagai bentuk apresiasi perusahaan kepada pelanggan yang telah setia mendukung.
6. Competitive awareness
Agar sukses menerapkan strategi branding, Anda juga perlu memonitor dan mengevaluasi taktik branding yang digunakan oleh kompetitor. Tidak ada salahnya meniru dan memodifikasi taktik brand pesaing. Jika memungkinkan, Anda bisa memanfaatkan taktik yang mereka gunakan untuk kepentingan bisnis Anda sendiri. Tentu saja, lakukan hal ini dengan cerdas agar tidak berbalik menyerang Anda.
Strategi branding yang tepat dan efektif tidak hanya mampu meningkatkan brand awareness. Anda juga bisa membangun keunikan yang melekat kuat dalam benak audiens Anda. Selain itu, pastikan untuk menerapkan strategi branding secara konsisten dan berkelanjutan. Apakah saat ini Anda telah menerapkan strategi branding yang tepat untuk mengembangkan bisnis Anda?