Apa Saja Struktur Pengembangan Business Case?

Dalam bisnis, business case adalah salah satu aspek krusial yang perlu diimplementasikan. Sebab, metrik bisnis satu ini dapat memudahkan perusahaan dalam mengoptimalkan tujuan dan target bisnis, serta membantu dalam pengambilan keputusan terbaik. Agar Anda lebih paham tentang apa itu business case, mari simak ulasan lengkapnya berikut. 

Pengertian Business Case 

Secara umum, business case adalah kumpulan dokumen berisi informasi yang dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan bisnis. Itulah kenapa, seluruh informasi yang ada di dalam dokumen business case harus memudahkan badan usaha untuk mengambil sebuah keputusan bisnis terbaik. 

Selain itu, business case juga harus bisa menjadi wadah yang dapat menguraikan berbagai bentuk pertanyaan terkait bisnis yang dijalankan, seperti apa, bagaimana, mengapa, dan siapa. 

Informasi yang disajikan begitu lengkap sehingga tidak heran jika para pemangku kepentingan (stakeholder) lebih memilih business case sebagai bahan pertimbangan untuk menerima, menolak, menangguhkan, bahkan membatalkan sebuah bisnis. 

Manfaat Adanya Business Case 

Penerapan business case tentu memberikan dampak positif dalam kemajuan sebuah bisnis. Berikut beberapa manfaatnya: 

  1. Merumuskan pengambilan keputusan bisnis terbaik 
  1. Memudahkan dalam merancang strategi risk management yang mumpuni 
  1. Memproyeksikan proses bisnis di masa depan 
  1. Meningkatkan return on investment 
  1. Mendukung kemitraan antar perusahaan 

Struktur Pengembangan Business Case 

Setelah memahami pengertian dan manfaat dari business case, Anda juga perlu mengetahui struktur yang harus dilakukan bila ingin mengembangkan matrik bisnis tersebut. Setidaknya, lima struktur yang harus ada apabila ingin mengembangkan business case adalah sebagai berikut. 
 

1.  Ringkasan kegiatan bisnis 

Ini merupakan tahapan pertama yang harus Anda lakukan jika ingin mengembangkan business case. Di bagian ini, Anda harus bisa memasukan berbagai informasi penting terkait proyek atau bisnis yang akan dijalankan, mulai dari latar belakang dilaksanakannya proyek, syarat pengadaan, serta logika investasi. 

Selain itu, pada bagian ini juga Anda harus dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: 

  • Apa tujuan yang diharapkan? 
  • Apa masalah yang mengganggu? 
  • Apakah solusi yang dibuat akan menyelesaikan masalah yang ada? 
  • Berapa banyak perubahan yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut? 
     

Keseluruhan informasi tersebut juga harus dibuat seringkas mungkin supaya lebih mudah dipahami oleh pembaca. Ada fakta menarik terkait tahapan ini, yaitu meski menjadi bagian pertama dari isi dokumen business case, Anda harus menempatkannya di bagian akhir dokumen. 
 

2. Analisis masalah 

Tahapan berikutnya adalah melakukan analisis masalah. Di bagian ini, Anda harus bisa menjelaskan bagaimana masalah tersebut muncul dan apa dampaknya jika dibiarkan tanpa solusi yang tepat. 

Pada bagian ini pula, Anda harus bisa memilih setidaknya tiga atau empat masalah untuk dianalisis dengan menggunakan pendekatan alternatif. 

3. Kembangkan opsi terpilih 

Jika hasil dari analisis tadi ditemukan sejumlah solusi, langkah selanjutnya adalah mengembangkannya. Anda harus bisa mengembangkan solusi terpilih tadi menjadi satu-satunya cara yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam bisnis. 
 

4. Analisis biaya dan manfaat 

Solusi yang sudah dikembangkan selanjutnya akan dievaluasi berdasarkan biaya dan manfaat yang akan dihasilkan. Ini berlaku juga untuk mencari alternatif opsi yang paling mungkin untuk dieksekusi. 
 

5. Mengimplementasikan strategi 

Di bagian terakhir ini, Anda harus bisa mengimplementasikan strategi bisnis yang sudah dibuat sebelumnya serta merekomendasi berbagai pilihan solusi yang bisa digunakan untuk meminimalisir risiko bisnis yang dapat terjadi di masa depan. 

Solusi yang direkomendasi tadi tentu saja sudah dilengkapi dengan penjelasan mengenai bagaimana solusi tersebut dapat diimplementasikan dalam bisnis. 

Share

Related Article

brd

Apa Saja Konten dari Business Requirement Document?

Keberhasilan suatu proyek sangat bergantung pada perencanaan dan pemahaman tentang apa yang ingin dicapai. Untuk alasan inilah, business requirement document atau BRD dibutuhkan.  Business Requirement

value stream mapping

Fungsi Value Stream Mapping dalam Manajemen Produksi

Efisiensi produksi tidak mungkin bisa dicapai tanpa mengetahui di mana titik permasalahan dan pemborosan itu terjadi. Untuk mengidentifikasinya, Anda membutuhkan alat yang tepat. Inilah saat

Program intensif yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia untuk memberdayakan early-stage startup, berfokus pada akselerasi produk dan tim, validasi strategi growth marketing, assisting technology development, dan business skill.

© Startup Studio Indonesia 2021

Sebuah program dari: