Website Bisnis Anda Perlu Revamp? Inilah 4 Tahapannya!

Penerapan digital marketing dalam bisnis tentu memengaruhi banyak hal, termasuk website. Seperti yang diketahui, sebuah website bisnis dikatakan baik ketika mampu menarik perhatian konsumen sekaligus dapat menyesuaikan diri dengan kondisi pasar. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengoptimalkan website adalah dengan revamp. Apa yang dimaksud revamp dan bagaimana tahapan melakukannya? Simak di bawah ini. 

Pengertian Revamp dan Keutamaannya 

Revamp dalam website dapat diartikan sebagai “peremajaan website” yang mengacu pada pembaharuan tampilan, fungsi, serta struktur dari situs yang sudah ada. Adapun tujuan dari peremajaan website ini meliputi: 

  • Mengubah tampilan website menjadi lebih menarik dan modern 
  • Meningkatkan pengalaman pengguna (user experience) 
  • Mengoptimalkan website di perangkat mobile 
  • Meningkatkan optimasi mesin pencari (Search Engine Optimization) 
  • Mengintegrasikan website dengan media social, tools analytic, Content Management  System (CMS), dan layanan pihak ketiga lainnya 
  • Meningkatkan kredibilitas dari website itu sendiri 

Kesimpulannya, revamp website bukan hanya soal mengubah tampilannya saja. Lebih dalam lagi, revamp dilakukan untuk memperbaiki fungsionalitas dari situs dan meningkatkan user experience situs tersebut secara keseluruhan. 

Dengan pembaharuan website yang dilakukan berkala, maka Anda pun bisa tetap bersaing di dunia digital yang terus berkembang serta meningkatkan peluang untuk kesuksesan bisnis yang sedang Anda jalani. 

Kapan Harus Melakukan Revamp? 

Revamp menjadi cara terbaik untuk melakukan pembaharuan website, baik dari segi desain maupun isi konten yang ada di dalamnya. Meski demikian, revamp tidak bisa dilakukan sembarangan. Oleh karena itu, Anda perlu mengetahui waktu terbaik untuk melakukan revamp website. 

Berikut adalah waktu yang disarankan untuk melakukan revamp website:  

  • Website yang tidak user-friendly 
  • Mobile website yang tidak responsif alias tidak mobile-friendly 
  • Performa Search Engine Optimization (SEO) yang buruk 
  • Konversi yang rendah 

Tahapan Revamp Website 

Tahapan melakukan revamp website bisa berbeda-beda pada tiap perusahaan tergantung kompleksitas dan kebutuhan bisnis itu sendiri. Kendati begitu, ada empat tahapan yang idealnya dilakukan ketika akan melakukan revamp. 

1. Melakukan evaluasi dan persiapan 

Di tahap awal ini, Anda perlu melakukan evaluasi terlebih dahulu dari website yang akan di revamp, mulai dari tampilan (desain), konten, hingga fungsionalitas dari menu-menu yang ada di dalamnya. 

Selain itu, identifikasi juga tujuan dan kebutuhan dari revamp yang akan dilakukan. Selanjutnya, buatlah perencana proyek yang mencakup anggaran dan sumber daya yang dibutuhkan. 

2. Lakukan riset dan analisis  

Tahap berikutnya adalah melakukan riset dan analisis desain. Anda pun bisa mempelajari desain yang dipakai oleh kompetitor untuk kemudian dijadikan referensi ketika memperbarui tampilan website Anda. 

Di tahap ini, Anda juga perlu mempelajari tren desain website yang sedang berkembang serta mengidentifikasi preferensi pengguna agar dapat memenuhi kebutuhan target user Anda. 

3. Perancangan 

Pada tahap ketiga ini Anda perlu membuat prototipe visual untuk menggambarkan halaman baru, tata letak, dan user interface (UI). Buat juga desain responsif untuk tampilan yang optimal di berbagai device (perangkat). 

4. Pengembangan 

Memasuki tahap pengembangan, saatnya Anda mulai melakukan revamp untuk situs Anda. Di tahap ini, webmaster akan membuat situs baru di server lain. Jika versi baru sudah siap, maka webmaster akan mengarsipkan situs lama dan akan melakukan migrasi situs baru ke domain lama. 

5. Perilisan 

Tahap terakhir dari revamp adalah perilisan (launching). Sebelum dirilis, pastikan Anda melakukan pengujian terakhir untuk memastikan semua halaman di website Anda bisa dibuka dan fungsionalitasnya berjalan seperti yang diharapkan. 

Itulah 5 tahapan revamp yang dapat berguna bagi Anda jika ingin melakukan pembaharuan bagi website bisnis Anda. Perlu Anda ingat revamp tidak perlu rutin dilakukan jika tidak ada masalah khusus pada website Anda. 

Share

Related Article

brd

Apa Saja Konten dari Business Requirement Document?

Keberhasilan suatu proyek sangat bergantung pada perencanaan dan pemahaman tentang apa yang ingin dicapai. Untuk alasan inilah, business requirement document atau BRD dibutuhkan.  Business Requirement

value stream mapping

Fungsi Value Stream Mapping dalam Manajemen Produksi

Efisiensi produksi tidak mungkin bisa dicapai tanpa mengetahui di mana titik permasalahan dan pemborosan itu terjadi. Untuk mengidentifikasinya, Anda membutuhkan alat yang tepat. Inilah saat

Program intensif yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia untuk memberdayakan early-stage startup, berfokus pada akselerasi produk dan tim, validasi strategi growth marketing, assisting technology development, dan business skill.

© Startup Studio Indonesia 2021

Sebuah program dari: