Dalam sebuah bisnis, tidak hanya pemasukan dan pengeluaran yang mengalami perputaran, melainkan juga produk. Perputaran produk ini dikenal dengan istilah siklus hidup produk.
Siklus produk sendiri ditentukan dari berapa lama produk tersebut bisa dipasarkan. Apabila Anda memiliki kemampuan untuk melacak seberapa lama produk bisa bertahan, itu merupakan salah satu kunci dalam menjalankan bisnis.
Pengertian dari Siklus Hidup Produk
Siklus hidup produk membagi dirinya ke sejumlah tahapan evolusi produk, mulai saat debutnya sampai berakhirnya. Dari setiap tahapannya juga dibarengi dengan berbagai tantangan dan karakteristiknya masing-masing.
Setiap produk melalui sejumlah tahapan, kemudian siklus hidup produk itulah yang membaginya ke beberapa tahap dengan karakteristiknya masing-masing. Secara umum, siklus hidup produk terdiri dari sebagai berikut:
- Pengembangan;
- Pengenalan;
- Pertumbuhan;
- Kematangan;
- Penurunan.
Penting untuk mengetahui produk yang Anda miliki sudah dalam tahap mana, sebab itu akan menentukan setiap strategi mulai dari dari manajemen, penjualan, pemasaran, hingga pengembangan produk.
5 Tahapan Siklus Hidup Produk
Seperti yang sudah dijelaskan, siklus hidup produk akan menentukan sebuah keputusan bisnis. Setiap tahapan memiliki peluang, biaya, dan risikonya masing-masing.
- Pengembangan
Di tahap ini sering juga disebut sebagai “lembah kematian”. Pasalnya, biaya terakumulasi tanpa pemasukan yang sesuai dengan pengeluaran. Bahkan, beberapa produk atau bisnis memerlukan waktu bertahun-tahun dan modal investasi yang tidak kecil untuk menjaga kelangsungan perusahaan.
Karena tahap ini memiliki risiko yang tinggi, sumber pendanaan eksternal menjadi tidak banyak. Padahal, perusahaan kerap melakukan penelitian atau pengembangan produk dari pemasukan yang dihasilkan dari produk yang dijual saat ini. Biasanya dalam perusahaan rintisan, dana yang ada bersumber dari kantong pribadi wirausahawan.
- Pengenalan
Tahap pengenalan berarti mengembangkan pasar untuk produk sembari membangun kesadaran pasar. Dalam tahap ini, biaya pemasaran akan tinggi lantaran pentingnya menjangkau pasar yang lebih luas.
Bagi perusahaan Anda, dalam tahap ini akan memperoleh perlindungan hak kekayaan intelektual. Menetapkan harga produk kemungkinan akan tinggi karena guna membalikkan biaya yang dipakai untuk pengembangan siklus hidup produk. Biasanya di tahap ini para investor atau pemberi pinjaman akan mendanai bisnis Anda.
- Pertumbuhan
Produk Anda sudah diterima oleh pasar saat tahap ini. Perusahaan pun akan berusaha untuk menambah pangsa pasar. Khusus untuk produk-produk yang inovatif, persaingan akan terbilang kecil dan harga produk Anda bisa tetap di level tinggi.
Di tahap ini, keuntungan dan pertumbuhan produk akan meningkat, dan pemasaran produk semakin diterima pasar yang lebih luas. Di tahap pertumbuhan, Anda akan merasakan perkembangan yang terjadi ke level berikutnya dengan:
- Menjaga harga di level tinggi guna pertumbuhan penjualan.
- Menjaga kualitas produk atau menambah layanan.
- Pemasaran yang ditargetkan ke pasar lebih luas untuk menambah pangsa pasar.
- Menambah distribusi dan mencari cara agar konsumen bisa mendapatkan produk Anda dengan lebih cepat.
- Kematangan
Dalam tahap ini penjualan akan cenderung lebih datar dari sebelumnya karena persaingan yang lebih ketat dari kompetitor. Yang perlu Anda lakukan adalah meningkatkan kualitas produk untuk menjaga pangsa pasar.
Walaupun biasanya penjualan akan berada di titik tertinggi sepanjang berdirinya perusahaan, harga akan diturunkan agar tetap kompetitif di pasaran. Biaya produksi juga cenderung menurun dalam tahap ini lantaran keperluan untuk menjadi lebih efisien.
- Penurunan
Inilah yang perlu diwaspadai jika produk Anda sudah mencapai tahap ini. Ini bisa terjadi lantaran kebosanan pasar, kebutuhan konsumen yang berubah, dan persaingan yang semakin sulit di pasar.
Ada beberapa opsi yang bisa Anda lakukan jika sudah menginjak tahap penurunan:
- Menghentikan penjualan produk.
- Menjual hak produksi ke perusahaan lain yang bisa lebih bersaing.
- Tetap mempertahankan produk namun menambah fitur baru.
- Mencari kegunaan yang benar-benar baru dari produk.
- Menjelajah pasar baru. Contohnya seperti memulai ekspor.
Memahami siklus hidup sebuah produk akan sangat membantu bisnis startup dalam melakukan pengembangan produk yang dibutuhkan, karena pada dasarnya tidak ada produk yang akan terus bertahan di pasaran atau dicari konsumen selamanya.
Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan masyarakat yang terus meningkat dan persaingan yang semakin kompetitif, setiap produk pastinya akan mengalami perkembangan. Makanya, memahami siklus hidup sebuah produk akan membantu sebuah bisnis untuk terus bertahan di tengah berbagai perkembangan yang ada.