Salah satu tanda bisnis hidup adalah bertumbuh dan berkembang. Tanpa perkembangan, bisnis hanya akan stagnan hingga akhirnya mati tenggelam oleh pesaing yang lebih cerdas dalam memanfaatkan keadaan dan mengatur strategi pemasaran. Di sinilah pentingnya business development. Namun sebelum melangkah jauh lebih dalam, yuk kenalan dengan business development!
Apa Itu Business Development?
Istilah business development terdiri dari dua kata, yakni business dan development. Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, business development dapat diartikan sebagai pengembangan bisnis. Namun dalam arti yang lebih dalam, business development adalah sebuah disiplin yang dibutuhkan untuk mencapai pertumbuhan, baik melalui akuisisi pelanggan, target pasar yang terus berkembang maupun kemitraan.
Setidaknya ada 6 komponen penting dalam business development. Keenam komponen tersebut terdiri dari apa yang ditawarkan, pemasaran, penjualan, manajemen konsumen, kemitraan dan umpan.
Istilah business development pun berkembang menjadi sebuah profesi yang bertanggung jawab dalam pengembangan bisnis.
Pentingnya Business Development untuk Startup
Setiap founder startup tentu ingin bisnis yang dibangunnya berkembang menjadi besar. Sayangnya, awal perjalanan startup tidak pernah mudah. Banyak trial and error yang harus dilakukan. Bahkan setelah menemukan market yang tepat, tidak sedikit startup yang stagnan dan tidak tahu cara untuk berkembang.
Business development punya peran besar dalam mengembangkan sebuah startup dan beradaptasi, khususnya dengan perubahan keinginan pasar. Pengembangan bisnis ini tidak hanya berfokus pada pemasaran ataupun penjualan. Demi memenuhi perannya, business development bekerja dengan riset pasar, pemeliharaan pelanggan hingga mencari peluang bisnis baru yang potensial.
Tugas Seorang Business Development
Sebagai sebuah profesi, business development memiliki beberapa tugas yang harus dipenuhi. Berikut job desk business development.
1. Melakukan Riset Pasar
Mengembangkan bisnis tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Riset pasar harus dilakukan untuk mengetahui kondisi pasar saat ini, termasuk selera pasar dan perubahan yang terjadi di pasar. Berbekal data dan informasi yang diperoleh dari riset pasar inilah seorang business development bisa membuat strategi pengembangan bisnis jangka panjang yang tepat.
2. Mencari Pelanggan Potensial dan Menjaga Relasi dengan Pelanggan Lama
Seorang business development perlu mencari tahu peluang pelanggan baru yang sekiranya potensial dan dapat dijadikan sebagai target baru. Di samping itu, mereka juga tetap harus menjaga relasi dengan pelanggan lama ataupun klien lama agar mereka tidak lari ke kompetitor karena merasa diabaikan.
3. Menyusun Rencana Pengembangan Bisnis
Inti dari tugas seorang business development adalah mencari cara untuk mengembangkan bisnis. Sebelum mulai eksekusi, seorang business development perlu menyusun rencana pengembangan bisnis terlebih dahulu dengan memanfaatkan data-data yang telah dikumpulkan.
4. Mempresentasikan Rencana Pengembangan Bisnis
Selain menyusun rencana, business development juga harus mampu mempresentasikan rencana yang telah disusunnya, baik kepada pimpinan maupun rekan kerja. Kecakapan seorang business development dalam melakukan presentasi juga akan sangat membantu dalam membangun interaksi dengan konsumen.
5. Bekerja Sama dengan Bagian Sales
Untuk mendapatkan calon pelanggan atau klien potensial, seorang business development perlu bekerja sama dengan bagian sales. Pengetahuan dan pengalaman bagian sales akan sangat dibutuhkan di sini. Dengan demikian, penentuan calon pelanggan atau klien potensial benar-benar dilakukan berdasarkan realita di lapangan.
Mengembangkan bisnis tidak bisa dilakukan hanya berdasarkan asumsi. Pekerjaan seperti ini harus dilakukan dengan landasan data dan informasi yang bisa dipertanggungjawabkan, direncanakan secara matang, dan dieksekusi dengan baik. Dengan adanya business development, peluang startup untuk berkembang menjadi lebih besar.