Mengenal Strategi Push and Pull Marketing bagi Startup

Pemasaran atau marketing kerap dipandang sebagai ujung tombak dari sebuah bisnis. Tanpa strategi marketing yang tepat, sulit bagi sebuah bisnis untuk bertahan di tengah persaingan yang semakin ketat. Berbagai macam strategi pemasaran pun bermunculan. Dari beberapa strategi yang ada, push and pull strategy pun berkembang menjadi salah satu strategi paling populer di era digital marketing seperti sekarang ini.

Apa Itu Push dan Pull Marketing?

Push and pull marketing sebenarnya merupakan dua strategi berbeda. Untuk memahami strategi ini, sebelumnya Anda perlu mengurai keduanya dengan mengenal apa itu push marketing dan apa itu pull marketing.

Sesuai dengan namanya, push marketing merupakan strategi yang bertujuan untuk “mendorong” produk ke pasar yang tepat. Strategi ini terbilang lebih proaktif dan agresif menjangkau pasar. Beberapa contoh penerapan push marketing bisa dijumpai pada kampanye email, media sosial, dan pemasaran cetak.

Di sisi lain, pull marketing merupakan strategi pemasaran yang menggunakan pendekatan “menarik” calon pelanggan potensial untuk datang ke bisnis Anda. Strategi ini biasanya efektif untuk menarik calon pelanggan yang sudah tahu apa yang diinginkan.

Contoh Strategi Push dan Pull Marketing

Untuk lebih memahami strategi push and pull marketing, berikut contoh penerapan kedua strategi tersebut.

1. Push Marketing

Strategi push marketing cenderung lebih agresif mengejar calon pelanggan. Beberapa contoh dari strategi ini diantaranya adalah display ads, billboards, dan direct marketing.

2. Pull Marketing

Strategi pull marketing menarik pelanggan dengan cara yang terkesan tidak terlalu memaksa. Beberapa contoh dari strategi ini antara lain Search Engine Optimization (SEO), social media marketing, dan blog.

Kelebihan dan Kekurangan Push Marketing

Strategi push marketing punya dua sisi. Selain memiliki kelebihan, strategi ini juga tidak luput dari kelemahan. Berikut kelebihan dan kekurangan push marketing.

  • Kelebihan
    • Membantu meningkatkan awareness dan potensi permintaan produk
    • Membantu produsen untuk menemukan distributor yang mampu membangun saluran promosi dan penjualan produk
    • Dapat membantu mencapai nilai keekonomian dengan mendorong penjualan dalam skala besar
  • Kekurangan
    • Biaya mahal, terlebih di masa-masa awal
    • Membutuhkan tim penjualan yang aktif bekerja sama dengan distributor dan pengecer

Kelebihan dan Kekurangan Pull Marketing

Sama halnya dengan push marketing, strategi pull marketing juga memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Berikut kelebihan dan kekurangan pull marketing.

  • Kelebihan
    • Cukup efektif untuk menciptakan nilai-nilai yang melekat pada brand
    • Pendekatan pull marketing cocok untuk membangun brand dan meningkatkan loyalitas pelanggan
    • Membantu meningkatkan nilai tawar dengan distributor atau pengecer
    • Efektif untuk menguji kelayakan produk dan memperoleh feedback dari konsumen
  • Kekurangan
    • Proses pemasaran hingga mendapatkan hasil yang diinginkan cenderung panjang dan lama
    • Sulit memperoleh permintaan yang tinggi, terlebih di pasar yang kompetitif
    • Lebih efektif untuk brand yang sudah dikenal publik atau memiliki pelanggan setia

Strategi push dan pull marketing dapat diaplikasikan baik secara terpisah maupun secara bersamaan. Semua tergantung pada tujuan atau goals yang ingin dicapai oleh sebuah startup.

Sebagai contoh, jika ingin meningkatkan awareness dengan cepat, push marketing jelas lebih efektif. Namun, untuk menciptakan nilai pada brand, pull marketing bisa menjadi opsi yang lebih baik.

Memilih strategi pemasaran sebaiknya juga disesuaikan dengan kondisi startup. Jika startup Anda masih terbilang baru atau sedang ingin memperkenalkan produk baru, Anda bisa memprioritaskan push marketing terlebih dahulu. Namun, jika startup Anda sudah cukup dikenal, Anda bisa menggunakan strategi pull marketing.

Setelah mengenal push and pull marketing, strategi mana yang ingin Anda terapkan terlebih dahulu?

Share

Related Article

brd

Apa Saja Konten dari Business Requirement Document?

Keberhasilan suatu proyek sangat bergantung pada perencanaan dan pemahaman tentang apa yang ingin dicapai. Untuk alasan inilah, business requirement document atau BRD dibutuhkan.  Business Requirement

value stream mapping

Fungsi Value Stream Mapping dalam Manajemen Produksi

Efisiensi produksi tidak mungkin bisa dicapai tanpa mengetahui di mana titik permasalahan dan pemborosan itu terjadi. Untuk mengidentifikasinya, Anda membutuhkan alat yang tepat. Inilah saat

Program intensif yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia untuk memberdayakan early-stage startup, berfokus pada akselerasi produk dan tim, validasi strategi growth marketing, assisting technology development, dan business skill.

© Startup Studio Indonesia 2021

Sebuah program dari: