Mengenal Jenis-Jenis dan Fungsi Appraisal

Performance appraisal dapat membantu manajemen mengevaluasi kinerja karyawan dan mengidentifikasi masalah atau area yang bisa ditingkatkan. Ada berbagai jenis performance appraisal yang dapat dilakukan, seperti self-appraisal, penilaian tradisional, employee-initiated review, dan feedback 360 derajat.  

Setiap jenis evaluasi memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing. Namun, tujuan umumnya sama yaitu untuk meningkatkan kinerja karyawan dan produktivitas organisasi secara keseluruhan. 

Pengertian Performance Appraisal  

Performance appraisal atau penilaian kinerja adalah proses sistematis dalam mengevaluasi performa karyawan dalam suatu perusahaan. Proses ini melibatkan pengumpulan dan analisis data tentang kinerja karyawan dengan tujuan untuk menentukan keberhasilan dalam mencapai target dan tujuan kerja yang telah ditetapkan.  

Performance appraisal dapat dilakukan oleh atasan langsung atau melalui evaluasi diri sendiri, bahkan melibatkan pihak lain seperti rekan kerja atau klien. Selain itu, performance appraisal juga berfungsi sebagai alat untuk memberikan umpan balik (feedback) dan membantu karyawan dalam mengembangkan kemampuan, keterampilan dan karir.  

Hasil dari performance appraisal dapat digunakan sebagai dasar dalam mengambil keputusan penggajian, promosi atau bahkan dalam proses pemutusan hubungan kerja. Secara keseluruhan, performance appraisal merupakan proses penting dalam manajemen sumber daya manusia yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja karyawan dan produktivitas perusahaan. 

Jenis-jenis Performance Appraisal  

Berikut ini adalah jenis-jenis performance appraisal yang sering digunakan dalam proses evaluasi kinerja karyawan: 

  1. Self-appraisal: Self-appraisal adalah penilaian diri sendiri yang dilakukan oleh karyawan. Karyawan akan menilai performa mereka sendiri berdasarkan pencapaian target yang telah ditetapkan. 
  1. Employee-initiated review: Employee-initiated review atau penilaian yang diinisiasi oleh karyawan adalah proses di mana karyawan meminta feedback dari atasan atau rekan kerjanya. Proses ini memberikan kesempatan bagi karyawan untuk mendapatkan masukan dan saran dari orang-orang yang bekerja dengan mereka. 
  1. Penilaian tradisional: Penilaian tradisional adalah proses evaluasi kinerja yang dilakukan oleh atasan langsung karyawan. Penilaian ini mencakup aspek-aspek seperti kualitas kerja, produktivitas, dan kemampuan untuk bekerja sama dalam tim. 
  1. Feedback 360 derajat: Feedback 360 derajat adalah proses evaluasi performa yang melibatkan berbagai pihak yang terlibat dalam pekerjaan karyawan, termasuk atasan, rekan kerja, dan bahkan karyawan itu sendiri. Proses ini memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang performa karyawan. 

Fungsi dan Tujuan Performance Appraisal 

Seperti diketahui, performance appraisal adalah elemen penting majunya perusahaan dari yang dimulai dari karyawan. Berikut ini adalah beberapa fungsi dan tujuan dari performance appraisal lebih lanjut: 

  • Evaluasi kinerja karyawan 

Tujuan utama performance appraisal adalah untuk mengevaluasi kinerja karyawan dan menentukan apakah karyawan tersebut memiliki performa baik atau perlu perbaikan. 

  • Pengembangan karyawan  

Performance appraisal juga berfungsi untuk membantu mengembangkan kemampuan karyawan agar dapat mencapai potensi dan keterampilan terbaik mereka. 

  • Pengambilan keputusan 

Hasil dari performance appraisal dapat digunakan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan tentang penggajian, promosi, atau bahkan pemutusan hubungan kerja. 

  • Meningkatkan komunikasi 

Proses performance appraisal dapat meningkatkan komunikasi antara atasan dan karyawan, dan juga antara karyawan dan rekan kerjanya. Hal ini dapat membantu meningkatkan kerja sama dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik. 

Dengan melakukan evaluasi kinerja secara berkala, organisasi dapat meningkatkan kinerja karyawan dan produktivitas secara keseluruhan. Oleh karena itu, performance appraisal menjadi salah satu aspek penting dalam manajemen sumber daya manusia yang biasanya dilakukan sekali dalam setahun. Namun demikian, frekuensi proses performance appraisal tidak harus selalu dilakukan sekali dalam setahun, ada juga perusahaan yang melakukan penilaian kepada karyawan tiap kuartal. 

Share

Related Article

brd

Apa Saja Konten dari Business Requirement Document?

Keberhasilan suatu proyek sangat bergantung pada perencanaan dan pemahaman tentang apa yang ingin dicapai. Untuk alasan inilah, business requirement document atau BRD dibutuhkan.  Business Requirement

value stream mapping

Fungsi Value Stream Mapping dalam Manajemen Produksi

Efisiensi produksi tidak mungkin bisa dicapai tanpa mengetahui di mana titik permasalahan dan pemborosan itu terjadi. Untuk mengidentifikasinya, Anda membutuhkan alat yang tepat. Inilah saat

Program intensif yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia untuk memberdayakan early-stage startup, berfokus pada akselerasi produk dan tim, validasi strategi growth marketing, assisting technology development, dan business skill.

© Startup Studio Indonesia 2021

Sebuah program dari: