Di masa-masa awal, startup harus berjuang dengan ekstra keras. Begitu banyak yang harus dikerjakan namun begitu sedikit sumber daya yang dimiliki. Meski demikian, revenue yang didapat harus dilacak dan dikelola dengan baik. Di sinilah peran marginal revenue untuk membantu Anda mengetahui peningkatan pendapatan sebuah startup.
Apa Itu Marginal Revenue?
Marginal revenue adalah peningkatan revenue bisnis yang berasal dari hasil penjualan sebuah unit tambahan. Namun ada satu catatan. Semakin naik tingkat output-nya, hasilnya akan semakin berkurang.
Perhitungan marginal revenue (MR) menunjukkan pada sebuah bisnis bagaimana penjualan total akan berubah jika ada perubahan dalam jumlah produk yang terjual. Karena itu, marginal revenue bisa menjadi alat yang bagus untuk mengetahui peningkatan pendapatan bisnis.
Bagaimana Marginal Revenue Digunakan dalam Bisnis
Ada beberapa use case penggunaan marginal revenue dalam bisnis. Salah satunya adalah untuk membandingkan output dengan pendapatan. Jika pendapatan marginal per unit produk berada di bawah biaya marginal, produksi unit tersebut biasanya akan dihentikan dan dilakukan analisis.
Selain itu, marginal revenue juga bisa digunakan untuk membantu mengelola biaya produksi dan menetapkan harga. Dengan mengacu pada marginal revenue, biaya produksi dapat dijaga agar tetap moderat dan menetapkan harga yang tepat.
Cara Menghitung Marginal Revenue
Untuk menghitung marginal revenue, ada beberapa tahap yang harus dilalui. Berikut cara menghitungnya tahap demi tahap.
- Hitung Total Pendapatan
Langkah pertama untuk menghitung marginal revenue adalah menghitung total pendapatan. Anda bisa melakukannya dengan rumus:
Harga saat ini x penjualan saat ini
Jadi jika harga produk saat ini adalah Rp 10.000 dan total produk yang berhasil dijual sebanyak 1.000 unit, maka total pendapatannya adalah Rp 10.000 x 1.000 unit = Rp 10.000.000.
- Analisa Pasar
Tujuan dari analisa pasar adalah untuk memperoleh insight tentang harga alternatif yang lebih rendah beserta jumlah produk yang terjual di harga tersebut. Karena itu, analisa pasar dilakukan dengan melihat harga yang ditawarkan oleh kompetitor.
- Hitung Pendapatan Alternatif
Setelah mendapatkan harga alternatif dan jumlah alternatif produk yang terjual, Anda bisa mulai menghitung pendapatan alternatif. Rumus dasar perhitungannya sama seperti rumus total pendapatan.
Harga alternatif x penjualan alternatif
Sebagai contoh jika harga alternatif setiap produknya Rp 7.000 dan jumlah alternatif produk yang terjual sebanyak 2000 unit, total pendapatan alternatifnya adalah Rp 7.000 x 2000 unit = Rp 14.000.000.
- Hitung Biaya Marginal
Berbekal pendapatan total dan pendapatan alternatif, Anda bisa mulai menghitung biaya marginal. Rumus perhitungannya adalah:
(pendapatan alternatif – pendapatan total) / (penjualan alternatif – penjualan saat ini)
Jika mengacu pada contoh sebelumnya, maka biaya marginalnya adalah (Rp 14.000.000 – Rp 10.000.000) / (2000 – 1000) = 4.000. Di sini diperoleh angka 4.000 yang merupakan perubahan pendapatan untuk setiap produk tambahan yang dijual.
Marginal revenue membantu startup untuk mengetahui perubahan pendapatan dari waktu ke waktu. Dalam bisnis, tracking pendapatan seperti ini akan sangat membantu. Informasi yang diperoleh bisa menjadi petunjuk untuk mulai melakukan perubahan yang memang diperlukan.
Dengan marginal revenue, startup bisa mengetahui apakah bisnisnya berkembang atau justru menurun. Jika memang menurun, startup bisa mulai bersiap untuk melakukan perubahan, baik dalam sisi penyesuaian harga atau efisiensi biaya-biaya. Trial and error mungkin dibutuhkan selama prosesnya. Namun dengan demikian, bisnis masih bisa dipertahankan atau bahkan justru dikembangkan.