Bisnis bukan hanya sebatas berjualan dan mendapatkan keuntungan dari produk atau jasa yang ditawarkan. Agar bisnis tetap berjalan, seorang pelaku bisnis juga memerlukan financial planning.
Financial planning sendiri merupakan sebuah proses yang bertujuan untuk mengelola keuangan demi mencapai tujuan keuangan yang diinginkan. Dalam konteks bisnis, tujuan yang dimaksud di sini tentunya tidak terlepas dari kemajuan bisnis itu sendiri.
Ada beberapa alasan kenapa financial planning ini sangat penting dalam bisnis. Dengan financial planning, Anda bisa mengelola keuangan lebih baik, membantu menentukan tujuan keuangan, mengoptimalkan pendapatan bisnis, merencanakan investasi, meminimalisir kemungkinan berhutang, mewujudkan rencana pembelian aset, mengurangi risiko keuangan hingga mengukur kemajuan bisnis. Anda juga bisa menggunakan financial plan untuk membantu dalam mengambil keputusan bisnis. Pertanyaannya sekarang, bagaimana cara membuat financial planning agar bisnis terus berkembang?
1. Proyeksi penjualan
Sulit untuk membuat financial planning tanpa membuat proyeksi penjualan terlebih dahulu. Sebagai informasi, proyeksi penjualan sendiri merupakan perkiraan penjualan yang akan dicapai dalam periode waktu tertentu.
Buatlah proyeksi penjualan untuk 1 tahun ke depan. Ada beberapa komponen yang harus ada di dalam proyeksi penjualan, seperti potensi penjualan per unit, harga per unit, potensi pendapatan penjualan (jumlah penjualan unit x harga), biaya per unit dan harga pokok penjualan (jumlah unit terjual x biaya per unit).
2. Buat budget pengeluaran
Untuk membuat financial planning, tentunya Anda perlu tahu gambaran terkait apa saja pengeluaran yang menjadi beban perusahaan. Itulah kenapa membuat budget pengeluaran menjadi salah satu langkah dalam merancang perencanaan keuangan bisnis.
Budget pengeluaran sendiri dapat dibagi menjadi 2 jenis, yakni fixed cost (biaya tetap) dan variable cost (biaya variabel). Dengan mengetahui berapa biaya yang harus dikeluarkan setiap bulannya, Anda bisa membuat rencana keuangan yang paling cocok untuk bisnis Anda.
3. Buat laporan pendapatan
Apakah bisnis yang dijalankan menguntungkan atau tidak, semua itu dapat dilihat dari laporan pendapatannya. Di dalam laporan pendapatan terdapat beberapa komponen, seperti pendapatan, pengeluaran, dan keuntungan bisnis selama periode waktu tertentu.
Dari laporan pendapatan, Anda juga bisa menghitung laba bersih atau net profit. Cara menghitung net profit ini dapat dilakukan dengan cara mengurangkan laba kotor (gross margin) dengan pajak dan bunga.
4. Perkiraan cash flow
Untuk membuat financial plan, Anda membutuhkan perkiraan cash flow sebagai salah satu komponennya. Laporan cash flow inilah yang menunjukkan bagaimana arus keluar masuknya uang tunai dalam bisnis yang Anda jalankan.
Uang tunai sendiri memang memiliki peran yang sangat vital dalam menjamin kelancaran operasional bisnis. Mayoritas transaksi bisnis umumnya dilakukan dengan menggunakan uang tunai. Jika arus uang tunainya lancar, bisnis biasanya juga akan berjalan lancar.
Sebagai catatan, perkiraan cash flow hanya berisi pendapatan tunai dan pengeluaran tunai. Perkiraan cash flow biasanya juga dibuat untuk 12 bulan.
5. Analisis break even point
Titik di mana pengeluaran bisnis sama dengan penjualan, inilah yang disebut dengan break even point (BEP). Komponen yang satu ini juga sangat penting dalam financial plan bisnis. Idealnya, pendapatan bisnis dalam kurun waktu tertentu memang lebih tinggi dibandingkan total pengeluarannya. Hal ini bisa menunjukkan bahwa bisnis yang dijalankan memang memiliki potensi besar untuk berkembang lebih besar.Financial planning hendaknya dilakukan sejak awal mendirikan bisnis. Hal ini dilakukan untuk menjaga agar perkembangan bisnis tetap termonitor dengan baik.