Dalam sebuah bisnis, setiap harta atau aktiva yang dimiliki dapat dikatakan sebagai aset. Sayangnya, banyak pebisnis yang tidak mahir dalam menjaga asetnya sehingga bisnis yang dijalankan memiliki banyak hambatan atau bahkan mengalami kerugian. Itu sebabnya, penerapan manajemen aset penting dilakukan untuk meminimalisir hal tersebut.
Pengertian Aset dalam Bisnis
Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.16 tahun 2011, disebutkan bahwa aset adalah semua kekayaan yang dimiliki oleh seseorang atau perusahaan, baik itu yang berwujud maupun tidak berwujud, yang akan memberikan manfaat bagi seseorang atau perusahaan itu sendiri.
Sementara itu, menurut Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS), aset diartikan sebagai sumber daya yang dikendalikan oleh perusahaan sebagai hasil dari peristiwa masa lalu dan dari manfaat ekonomi masa depan yang diharapkan mengalir ke perusahaan.
Berdasarkan dua definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa aset adalah sumber daya yang dimiliki atau dikendalikan oleh individu atau perusahaan dengan harapan bisa menghasilkan arus kas di kemudian hari.
Ada beberapa contoh aset yang harus Anda ketahui, di antaranya:
- Aset lancar (current asset)
- Aset tidak lancar (non-current asset)
- Aset tetap (fixed asset)
- Aset tak berwujud (intangible asset)
- Investasi jangka panjang (long term investment)
Pengertian Manajemen Aset
Secara sederhana, manajemen aset dapat diartikan sebagai pengelolaan aset milik perorangan atau perusahaan dengan cara efektif guna mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Lebih lanjut lagi, beberapa ahli telah mendefinisikan manajemen aset sebagai berikut.
- Hariyono (2007)
Manajemen aset adalah proses untuk mengelola permintaan dan panduan pemindahan kepemilikan, serta penggunaan dan penjualan aset. Hal ini dilakukan untuk memanfaatkan potensi layanan, pengelolaan risiko, serta biaya seumur hidup dari suatu aset. - Gima Sugiama (2013)
Manajemen aset adalah ilmu dan seni untuk memandu pengelolaan kekayaan. Hal tersebut mencakup proses perencanaan kebutuhan aset, mendapatkan, melakukan, inventarisasi dan audit legalitas, memberi nilai, mengoperasikan, memelihara, memperbarui atau menghapus hingga mengalihkan aset secara efektif dan efisien.
Manfaat Manajemen Aset
Ada beberapa manfaat dari penerapan manajemen aset pada sebuah perusahaan, di antaranya:
- Menjaga nilai aset tetap tinggi
- Keamanan aset lebih terjamin
- Memastikan suatu aset menghasilkan keuntungan yang maksimal
- Memantau penyusutan nilai suatu aset
- Mempermudah proses penyusunan anggaran
- Status kepemilikan aset lebih jelas
- Membuat inventarisasi kekayaan dan masa pakai yang dimiliki dari suatu aset
- Penggunaan dan pemanfaatan aset lebih optimal
- Meminimalisir biaya yang dibutuhkan suatu aset, termasuk anggaran kerusakan maupun perawatan
- Sebagai acuan dalam pembuatan manajemen risiko
- Mencegah pembelian aset secara berlebihan
Siklus Manajemen Aset
Ketika melakukan manajemen aset, perusahaan harus mengikuti beberapa siklus agar proses pengelolaan aset bisa memberikan hasil yang maksimal.
Di bawah ini adalah siklus manajemen aset yang harus dilakukan perusahaan:
1. Merencanakan kebutuhan aset
Tahapan pertama dari manajemen aset adalah melakukan perencanaan. Pada tahap ini, manajemen aset akan bertugas menjelaskan kebutuhan aset tetap (fixed asset) perusahaan yang akan dikelola, baik pengelolaan jangka panjang maupun jangka pendek.
2. Pengadaan aset
Tahap berikutnya adalah pengadaan aset. Proses pengadaan bisa dilakukan sendiri oleh perusahaan atau meminta bantuan pihak ketiga yang menyediakan aset.
3. Inventarisasi aset
Pada tahap manajemen aset ini, perusahaan akan melakukan pendataan dan pencatatan aset berwujud (fixed asset) dan aset tak berwujud (intangible asset). Caranya dengan memberikan kode aset serta menuliskan keterangan mengenai suatu aset. Misalnya, lokasi aset, luas aset, harga perolehan aset, dan lain sebagainya.
4. Legal audit aset
Ini merupakan tahap audit atau pemeriksaan mengenai status kepemilikan aset, sistem dan prosedur pengadaaan, serta mencari solusi jika ada masalah hukum terkait aset.
5. Pengoperasian dan pengelolaan aset
Perusahaan akan melakukan pemeliharaan terhadap aset-aset yang dimiliki agar bisa tetap berfungsi secara optimal.
6. Penilaian aset
Seseorang ataupun perusahaan akan menentukan nilai asetnya. Hal ini dilakukan guna mengetahui dengan jelas berapa nilai kekayaan yang mereka miliki.
7. Penghapusan dan pengalihan aset
Jika suatu aset sudah tidak dapat dimanfaatkan lagi, perusahaan akan memutuskan untuk menghapus atau mengalihkan aset.
Itulah beberapa poin mengenai pentingnya manajemen aset bagi sebuah bisnis. Bersama dengan beberapa hal lainnya, bisnis akan dapat terus berjalan lancar jika menerapkan manajemen aset yang baik.