Proses Startup Studio Indonesia (SSI) sudah memasuki tahap coaching dan mentoring untuk 15 startup terpilih. Untuk bisa lolos ke Batch 2 ini, startup yang terpilih harus terlebih dulu bersaing dengan perusahaan-perusahaan rintisan lainnya. Tercatat sejak awal pembukaan program SSI, terdapat 1.063 startup Indonesia yang ikut mendaftar.
Para proses seleksi awal, ada 30 startup yang lolos untuk mengikuti program awal. Kemudian setelah mengikuti program tahap awal, terpilih 15 perusahaan rintisan yang berhak mengikuti SSI Batch 2.
Nama-nama yang terlibat sebagai board of curators SSI untuk Batch 2 merupakan perwakilan dari ahli industri dan pemerintah antara lain Doddy Setiadi (Inspektur Jenderal Kominfo), Bonifasius Wahyu P. (Direktur Pemberdayaan Informatika Kominfo), Hiro Haga (Co-founder dan COO Wallex), Christopher Madiam (Co-founder dan Presiden Sociolla) dan Italo Gani (Partner Impactto).
Startup yang yang lolos ke Batch 2 ini terpilih tak hanya lantaran memiliki konsep yang menarik, namun juga dipandang mempunyai banyak potensi untuk berkembang. Dari 15 startup berpotensi, di antara ada Legalku dan Alia.
Legalku
Legalku fokus pada bidang penyedia jasa legal secara online. Perusahaan rintisan yang berdiri sejak 2017 ini menawarkan para pengusaha baik yang berskala mikro maupun makro untuk memulai usaha.
Meskipun menawarkan jasa legal secara online, Legalku menjamin layanannya tetap berkualitas dan terjangkau bagi para pelaku usaha mikro. Karena bergerak di platform online, layanan yang ditawarkan Legalku sangat cepat dan efisien.
Setidaknya ada lima layanan fokus Legalku yakni perizinan usaha, pendirian perusahaan, database system untuk legal document, dan konsultan hukum seperti pengacara hingga notaris.
Legalku juga memiliki Legalku Integrated System (L.I.S) yang merupakan software terpisah dari Legalku.com sebagai solusi para mitra untuk mengelola pekerjaan legal harian seperti document filing, document numbering, task reminder, expiration contract reminder, queue ticketing mengenai prioritas klien, dan draft template dalam satu software yang terintegrasi.
Walaupun belum lama berkiprah, Legalku tidak hanya tersedia di area Jabodetabek, melainkan juga di provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, hingga Banten. Legalku juga menawarkan sistem pembayaran cicilan untuk jasa mereka, sehingga hal ini bisa sangat membantu para pelaku usaha mikro yang membutuhkan jasa legal.
Alia
Alia hadir di tengah masyarakat sebagai platform manajemen keuangan individu yang juga dilengkapi oleh teknologi artificial intelligence (AI). Penggunaan AI adalah untuk memberikan rekomendasi konsep pengelolaan keuangan yang sudah dipersonalisasi, sehingga para penggunanya bisa mencapai tujuan keuangannya masing-masing.
Alia akan membantu penggunanya dalam pencatatan keuangan sehingga bisa membantu untuk menabung hingga 30% lebih banyak. Fitur Alia sendiri terbagi ke dalam 4 fitur utama, yaitu:
- Atur budgeting untuk hindari boros dengan membatasi pengeluaran berdasarkan kategori.
- Pencatatan transaksi untuk membantu analisa pengeluaran.
- Tujuan keuangan dengan perencanaan keuangan.
- Konsultasi keuangan dengan ahli keuangan.
Alia pun dilengkapi dengan sistem keamanan selevel bank yang mumpuni untuk menjamin data para pengguna. Selain itu, pencatatan dan pelacakan keuangan bisa langsung terintegrasi dengan akun bank yang dimiliki penggunanya.
Tidak hanya akun bank, tetapi Alia juga dapat diintegrasikan ke akun e-wallet pengguna untuk memudahkan pencatatan pengeluaran. Aplikasi Alia bisa diunduh melalui PlayStore untuk pengguna smartphone Android atau di AppStore untuk pengguna Apple. Legalku dan Alia bersama startup terpilih lainnya tentunya tidak hanya dianggap memiliki potensi untuk berkembang menjadi startup besar, tetapi juga dinilai bisa memberikan manfaat besar bagi masyarakat luas dengan ide-ide yang masih bisa dikembangkan untuk memenuhi berbagai kebutuhan dari masyarakat.