Revenue Model dan Seberapa Pentingnya Bagi Sebuah Startup

10.-SSI_Maret2022_FollowUp_Revenue-Model-dan-Seberapa-Pentingnya-Bagi-Sebuah-Startup

Setelah memiliki produk, startup juga harus memikirkan dengan matang tentang revenue model. Pasalnya, revenue model merupakan modal penting untuk memastikan apakah rencana bisnis yang dibuat bisa menghasilkan keuntungan yang berkelanjutan. Selain itu, hal tersebut juga menjadi salah satu pertimbangan buat para investor yang hendak berinvestasi pada bisnis startup Anda.

Apa Itu Revenue Model?

Agar bisnis tetap berjalan, startup harus memikirkan bagaimana cara memperoleh keuntungan. Apa model pendapatan yang akan digunakan? Apakah dengan penjualan langsung, biaya berlangganan atau donasi? Inilah yang disebut dengan revenue model.

Secara pengertian, revenue model dapat diartikan sebagai konsep bagaimana sebuah bisnis bisa menghasilkan uang. Revenue model ini bisa terdiri dari beberapa aliran pendapatan. Untuk merancang revenue model, startup nantinya perlu memahami nilai produknya dan siapa yang mau membayar untuk menggunakannya.

Komponen Revenue Model

Meski berbeda, revenue model memiliki hubungan yang sangat erat dengan business model. Hanya saja, revenue model lebih menekankan pada aspek finansial bisnis. Ada dua komponen yang menyusun revenue model. Keduanya adalah revenue streams dan cost structure.

  1. Revenue Streams

Revenue streams ini meliputi semua aliran yang membawa aliran uang ke bisnis. Baik secara langsung ataupun tidak langsung, semua hal yang bisa membawa arus pemasukan bisa disebut sebagai revenue streams.

  1. Cost Structure

Berlawanan dengan revenue streams, cost structure adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk operasional bisnisnya. Biaya-biaya tersebut termasuk pengeluaran tetap maupun tidak tetap.

Jenis Revenue Model

Ada banyak jenis revenue model. Sebut saja seperti markup, lisensi, hingga sewa. Untuk lebih jelasnya, berikut jenis revenue model yang lazim digunakan.

  1. Markup

Beli di harga tertentu dan menjualnya dengan harga yang lebih tinggi. Perusahaan yang menggunakan jenis revenue ini mengambil keuntungan dari selisih harga beli dengan harga jual. Biasanya, selisih harga beli ditentukan setelah memperhitungkan biaya-biaya yang dikeluarkan.

  1. Lisensi

Bisnis waralaba merupakan salah satu jenis revenue model lisensi. Dengan membayar sejumlah orang, siapapun bisa menggunakan merek dagang yang sudah mapan untuk menghasilkan keuntungan.

Lisensi juga lazim dijumpai pada bisnis teknologi, khususnya bisnis yang menjual software. Dengan membayar lisensi, orang bisa menggunakan software tersebut secara penuh.

  1. Sewa

Model revenue ini biasa digunakan oleh bisnis-bisnis persewaan. Perusahaan nantinya akan mendapatkan pemasukan dari produk atau layanan yang mereka sewakan selama jangka waktu tertentu.

  1. Penjualan Langsung

Dalam revenue model penjualan langsung, produsen langsung menjual barangnya kepada konsumen. Tidak ada perantara distributor di sini. Karena itu, perusahaan memiliki kontrol lebih terbaik siklus hidup suatu produk.

  1. Donasi

Biasanya, revenue model donasi ini digunakan oleh organisasi non-profit. Keuntungan diperoleh dari donasi sukarela yang diberikan oleh pengguna. Meski bersifat sukarela, standar donasi biasanya sudah ditentukan.

Bagaimana Cara Memilih Revenue Model untuk Bisnis

Setiap perusahaan bebas memilih revenue model untuk bisnisnya. Namun, agar lebih optimal dan bisa memberi keuntungan buat bisnis secara maksimal, ada beberapa tips yang perlu Anda perhatikan untuk membuat revenue model yang tepat.

  1. Riset Pasar

Siapa pelanggan potensial Anda? Tergantung dari produk, layanan dan pelanggan potensial, revenue model yang cocok mungkin akan berbeda. Di sinilah pentingnya riset pasar untuk memilih revenue model.

  1. Analisa Data Penjualan

Dari mana sumber utama pendapatan bisnis Anda? Lakukan analisa untuk menemukan revenue model yang paling potensial.

  1. Tinjau Informasi Penjualan Secara Rutin

Informasi penjualan harus ditinjau secara rutin. Jika diperlukan, jangan ragu untuk melakukan pembaruan strategi.

Sebuah startup bisa saja memiliki lebih dari satu revenue model. Dengan memiliki lebih dari satu revenue model, potensi pendapatan startup akan semakin besar. Namun tentu saja, hal tersebut harus disesuaikan dengan produk atau solusi yang ditawarkan.

Share

Related Article

brd

Apa Saja Konten dari Business Requirement Document?

Keberhasilan suatu proyek sangat bergantung pada perencanaan dan pemahaman tentang apa yang ingin dicapai. Untuk alasan inilah, business requirement document atau BRD dibutuhkan.  Business Requirement

value stream mapping

Fungsi Value Stream Mapping dalam Manajemen Produksi

Efisiensi produksi tidak mungkin bisa dicapai tanpa mengetahui di mana titik permasalahan dan pemborosan itu terjadi. Untuk mengidentifikasinya, Anda membutuhkan alat yang tepat. Inilah saat

Program intensif yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia untuk memberdayakan early-stage startup, berfokus pada akselerasi produk dan tim, validasi strategi growth marketing, assisting technology development, dan business skill.

© Startup Studio Indonesia 2021

Sebuah program dari: