Setiap bisnis pasti akan selalu membutuhkan sejumlah dana sebagai modal awal. Akan tetapi tidak semua pelaku usaha memiliki tabungan pribadi yang cukup untuk mendanai kebutuhan perusahaan yang dimilikinya. Itulah mengapa tak sedikit dari para pemilik usaha yang memutuskan untuk mencari modal awal untuk keberlangsungan startup-nya.
Dalam perkembangannya, sebuah startup akan melalui berbagai proses, dan di setiap prosesnya, akan ada beragam hal yang harus dipenuhi dan tentunya akan membutuhkan biaya. Proses yang dilalui startup tersebut juga mempengaruhi jenis pendanaannya.
Secara umum, kita mengenal ada beberapa tahapan pendanaan startup, di mana masing-masing tahapan pendanaan tersebut memiliki peran penting bagi pertumbuhan dan perkembangan startup. Bagi early-stage startup, salah satu tahap pendanaan yang penting adalah seed funding.
Apa Itu Seed Funding?
Seed funding atau bisa juga disebut dengan modal awal merupakan pendanaan berbasis ekuitas dimana seorang investor menginvestasikan dana kepada perusahaan selama tahap-tahap awal sebagai pertukaran dengan saham dari perusahaan tersebut. Setelah perusahaan itu berhasil dan mendapat keuntungan besar, investor dapat menjual sahamnya untuk mendapat keuntungan.
Tujuan dari seed funding pada dasarnya adalah untuk membuat perusahaan terus berjalan dan menemukan potensi produk. Pendanaan awal juga dapat membantu mengidentifikasi calon pengguna yang sesuai dengan produk tersebut. Tak hanya itu, modal awal dapat membantu merekrut staf, memiliki kantor representatif, dan kepentingan operasional lainnya.
Sumber Dana Seed Funding
Sumber dari pendanaan seed funding biasanya berasal dari micro venture capital atau modal dalam bentuk uang dari berbagai investor dan crowdfunding atau biasa disebut dengan penggalangan dana. Pada dasarnya dana ini digunakan untuk proses rekruitment, peluncuran produk, pengembangan pasar, dan berbagai kebutuhan marketing lainnya.
Perlu diketahui bahwa modal yang ditanamkan dan timbal balik yang ditawarkan tidak selalu dalam bentuk uang, akan tetapi dapat dalam bentuk aset yang sudah ditentukan harganya. Timbal balik yang ditawarkan pun juga dapat berbentuk produk.
Cara Mendapatkan Seed Funding
Seed funding untuk startup biasanya tidak sulit untuk didapatkan karena banyak investor asing maupun lokal yang akan selalu mencari peluang untuk berinvestasi di perusahaan startup yang sedang berkembang. Selain itu, seiring dengan pertumbuhan startup saat ini, banyak para founder yang tentunya membutuhkan suntikan modal awal untuk pertumbuhan startup-nya.
Berdasarkan data startupranking.com, angka pertumbuhan startup di Indonesia di tahun 2021 masuk ke 5 besar dunia. Pandemi yang melanda dunia memang memiliki dampak luas di berbagai bidang, namun justru tingkat pendanaan startup digital meningkat seiring dengan pengguna layanan digital di Indonesia yang meningkat. Situasi tersebut turut mendorong naiknya pendanaan seed funding dengan banyaknya startup yang bermunculan.
Di Indonesia sendiri seed funding memiliki kisaran jumlah Rp 500 juta sampai Rp 2,5 miliar. Agar perusahaan startup siap memasuki tahap pendanaan ini, Anda wajib mempersiapkan investment pitch deck, riset pasar, dan aspek legal. Dalam riset pasar, Anda harus mengetahui identifikasi produk yang ditawarkan, sehingga founder dapat memilih investor mana saja yang tertarik untuk menanamkan seed funding.
Selain itu, memetakan orientasi pasar dan target demografis juga sangat penting untuk mengetahui siapa saja kompetitor perusahaan dan apa yang menjadi nilai tambah perusahaan dibandingkan dengan bisnis sejenis lainnya. Hal ini dapat menarik minat investor untuk menanamkan modal untuk kebutuhan seed funding startup Anda.
Sebagai founder sebuah startup yang ingin mengembangkan bisnis startup, mendapatkan modal awal tentunya dapat membantu operasional perusahaan. Seed funding menjadi elemen penting yang akan menentukan bagaimana startup Anda dapat menghasilkan produk yang bisa menjadi solusi sekaligus hal-hal penting lainnya dalam mendukung keberlangsungan bisnis startup Anda.