Sektor-sektor Startup yang Paling Potensial di Indonesia

Startup yang dibutuhkan di Indonesia

Startup kini semakin menjamur dan bergerak di berbagai sektor. Akan tetapi, di tahun 2021 ini khususnya saat masa pandemi Covid-19, ada sejumlah sektor yang dinilai memiliki potensi besar untuk meledak.

Badai Covid-19 yang mulai menerpa Indonesia pada tahun 2020 membuat perkembangan startup-startup yang ada sempat diprediksi akan layu. Gelombang pemutusan kerja yang terpaksa dihadapi karyawan-karyawan pun tidak bisa dibendung. Ini berpengaruh pada pertumbuhan startup itu sendiri.

Kendati begitu, startup dinilai akan mulai bangkit di 2021 ini lantaran tren investasi ke perusahaan-perusahaan rintisan bakal agresif lagi. Dengan adanya gelombang vaksinasi besar-besaran yang dilakukan pemerintah dan UU Cipta Kerja, startup mulai menggeliat.

Sejatinya tidak hanya perusahaan rintisan yang mulai bangkit, tren perkembangan positif juga terjadi di beberapa BUMN maupun perusahaan swasta. Potensi pertumbuhan bisnis pun menuju ke arah yang positif, meskipun pandemi masih berlangsung.

Walaupun sebenarnya tetap ada startup yang pertumbuhannya negatif di masa pandemi, di tahun 2021 ini mereka diprediksi bisa bangkit. Namun, ada beberapa sektor yang memiliki peluang besar untuk bertumbuh secara signifikan pada tahun 2021.

1. Teknologi Finansial

Financial technology (fintech) atau teknologi finansial diprediksi menjadi sektor menjanjikan karena masih banyak warga Indonesia yang hingga kini belum tersentuh oleh layanan keuangan. Karena teknologi finansial ini berbasis digital, layanan atau produk-produknya bisa menjangkau hingga masyarakat di daerah pelosok.

Sudah terbukti bahwa penggunaan teknologi finansial tetap bisa bertahan bahkan cenderung tumbuh selama pandemi Covid-19. Teknologi finansial menjadi layanan teratas yang digunakan untuk melakukan transaksi di musim pandemi.

Bahkan pada tahun 2020, 19 dari 107 startup yang bergerak di sektor teknologi finansial mendapatkan pendanaan. Pada 2021 ini, teknologi finansial diprediksi masih menjadi primadona pendanaan dari para investor.

2. Teknologi Kesehatan

Pandemi Covid-19 ini menjadikan kebutuhan akan layanan kesehatan semakin meningkat. Teknologi kesehatan atau healthtech pun menjadi senjata pamungkas masyarakat Indonesia untuk memenuhi kesehatan mereka.

Tidak perlu repot-repot datang ke rumah sakit, masyarakat bisa mendapatkan layanan kesehatan seperti konsultasi dokter hingga belanja obat dari rumah. Kemudahan seperti ini yang dibutuhkan masyarakat di masa pandemi Covid-19.

Itu terbukti dengan penggunaan layanan kesehatan via digital yang bertumbuh sebanyak empat kali lipat jika dibandingkan sebelum adanya Covid-19. Maka dari itu, tidak heran apabila teknologi kesehatan menjadi incaran banyak investor sepanjang era pandemi Covid-19.

3. E-commerce

E-commerce menjadi salah satu sektor yang tetap bisa bertahan sepanjang masa pandemi Covid-19. Masyarakat bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari tanpa perlu keluar rumah dengan menggunakan layanan startup e-commerce. Sektor ini mendapatkan dampak positif dari Covid-19.

Di 2021 ini pun e-commerce diprediksi bakal tetap banyak digunakan mengingat pandemi yang masih berlangsung. Selain itu, para investor juga meminati sektor turunan dari e-commerce contohnya seperti online to offline (O2O) dan digitalisasi warung.

4. Logistik

Berkembangnya e-commerce selama pandemi Covid-19 juga memberikan angin segar terhadap sektor logistik. Para investor banyak yang melirik perusahaan-perusahaan logistik yang menjanjikan.

Ini terjadi lantaran banyaknya aktivitas belanja online sehingga otomatis mendongkrak permintaan layanan pengiriman barang. Model bisnis business to business (B2B), business to consumer (B2C), dan consumer to consumer (C2C) banyak menggunakan jasa logistik.

5. Pendidikan

Dengan adanya teknologi pendidikan atau edutech, semua siswa bisa mendapatkan terhadap pendidikan hanya melalui telepon seluler. Bahkan, jumlah download pada aplikasi kategori pendidikan meningkat sebanyak tiga kali lipat selama pandemi Covid-19 ini. Pada dasarnya, minat investor untuk menanamkan investasi ke startup-startup potensial tetap tinggi sekalipun sedang pandemi. Namun, pada kondisi saat ini, banyak investor yang cenderung memilih sektor-sektor bisnis yang tangguh dan potensial.

Share

Related Article

brd

Apa Saja Konten dari Business Requirement Document?

Keberhasilan suatu proyek sangat bergantung pada perencanaan dan pemahaman tentang apa yang ingin dicapai. Untuk alasan inilah, business requirement document atau BRD dibutuhkan.  Business Requirement

value stream mapping

Fungsi Value Stream Mapping dalam Manajemen Produksi

Efisiensi produksi tidak mungkin bisa dicapai tanpa mengetahui di mana titik permasalahan dan pemborosan itu terjadi. Untuk mengidentifikasinya, Anda membutuhkan alat yang tepat. Inilah saat

Program intensif yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia untuk memberdayakan early-stage startup, berfokus pada akselerasi produk dan tim, validasi strategi growth marketing, assisting technology development, dan business skill.

© Startup Studio Indonesia 2021

Sebuah program dari: