Struktur Organisasi Ideal untuk Sebuah Startup

Sebuah perusahaan startup memiliki pakem struktur organisasi yang bisa terus beradaptasi. Namun, biasanya sudah pasti memiliki CEO, CTO, CMO, CFO, dan CIO.

Jika ingin membuat perusahaan startup, Anda juga harus memikirkan struktur organisasinya juga agar pembagian tanggung jawab dan tugas kerja setiap karyawan dapat dilakukan dengan baik. Bagaimana pembagian struktur organisasi yang tepat untuk perusahaan startup?

Dengan membuat peran spesifik kepada seseorang, itu bisa mempermudah struktur kerja dan akuntabilitas yang bisa dipertanggungjawabkan. Itulah yang memastikan sebuah kesuksesan sebuah startup. Berikut struktur ideal sebuah perusahaan startup yang perlu Anda ketahui:

CEO (Chief Executive Officer)

Setiap perusahaan memiliki founder, tapi tidak setiap founder otomatis menjadi CEO. Seorang founder memiliki pilihan untuk menjadi CEO sendiri atau mendelegasikan tanggung jawab itu kepada orang lain. Meskipun banyak founder adalah CEO pertama dari perusahaan mereka, memulai perusahaan dan menjalankan bisnis membutuhkan dua keahlian yang berbeda.

Founder adalah seseorang yang visioner dengan ide orisinal, lebih peduli dengan produk mereka daripada menjalankan perusahaan mereka, dan berpikiran maju. ​​Seorang CEO, di sisi lain, adalah seorang problem solver yang bisa membawa perusahaan keluar dari masalah.

Posisi CEO sangat penting di setiap perusahaan startup. CEO akan bekerja dalam kelompok, dan seperti halnya proyek kelompok, mencapai konsensus mungkin akan sulit ketika setiap orang memiliki ide dan pendapat yang berlawanan. CEO inilah yang membantu dalam pengambilan keputusan. Maka dari itu, seorang CEO harus memiliki jiwa kepemimpinan yang bagus, pandai memotivasi, lihai mengambil keputusan, dan logis.

CFO (Chief Financial Officer)

Seorang CFO bertanggung jawab atas keputusan keuangan dalam perusahaan. Ini mencakup penganggaran dan akuntansi, hingga menghitung sampai mana perusahaan bertumbuh dalam sisi keuangan. CFO bertanggung jawab untuk memastikan bahwa anggaran merupakan sebuah pedoman yang harus dipatuhi. Seorang CFO harus memiliki sifat jujur, berintegritas, seimbang, dan kemampuan beradaptasi yang baik.

CTO (Chief Technical Officer)

Seorang CTO bertanggung jawab atas hal-hal teknis. Sebagai contoh jika Anda memiliki sebuah software, CTO akan membuat keputusan dari sudut pandang eksekutif mengenai pemrograman dan kode. CTO kemungkinan besar bertanggung jawab untuk memimpin tim teknologi, seperti programmer atau desainer UX, untuk memastikan user experience yang berkualitas tinggi. Ciri-ciri seorang CTO yang baik adalah memiliki kemampuan teknis yang mumpuni, pengambilan keputusan, manajemen tim, berpikir strategis, dan pengetahuan bisnis.

CMO (Chief Marketing Officer)

CMO bertanggung jawab atas identitas perusahaan dan kehadiran produk di tengah masyarakat. CMO membantu dalam membuat keputusan mengenai pemasaran, dan dia adalah kontak utama ketika masalah mengenai citra perusahaan muncul. Ciri-ciri utama menjadi CMO yang sukses adalah visioner, kemampuan beradaptasi, pengetahuan akan pasar, analitis, dan kreatif.

CIO (Chief Information Officer)

CIO adalah seorang eksekutif yang bertugas mengelola informasi perusahaan dan memastikan bahwa informasi tersebut didistribusikan secara efisien. Karena komunikasi itu sangatlah penting, memiliki CIO dapat membantu merampingkan berbagi informasi dan memastikan semua orang berada di pemahaman yang sama. CIO harus memiliki karakteristik seperti kemampuan komunikasi, kreatif, inovatif, dan berintegritas.
Startup biasanya adalah hasil dari ide seseorang atau beberapa orang. Mereka berkumpul menjadi satu untuk memikirkan solusi dari isu sosial yang terjadi di tengah masyarakat. Namun, status founder atau pun co-founder tidak akan bisa cukup untuk menjalankan sebuah perusahaan startup. Saat sebuah perusahaan startup sudah berkembang dan memiliki lebih dari 50 karyawan, struktur organisasi bisa beradaptasi sesuai kebutuhan.

Share

Related Article

brd

Apa Saja Konten dari Business Requirement Document?

Keberhasilan suatu proyek sangat bergantung pada perencanaan dan pemahaman tentang apa yang ingin dicapai. Untuk alasan inilah, business requirement document atau BRD dibutuhkan.  Business Requirement

value stream mapping

Fungsi Value Stream Mapping dalam Manajemen Produksi

Efisiensi produksi tidak mungkin bisa dicapai tanpa mengetahui di mana titik permasalahan dan pemborosan itu terjadi. Untuk mengidentifikasinya, Anda membutuhkan alat yang tepat. Inilah saat

Program intensif yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia untuk memberdayakan early-stage startup, berfokus pada akselerasi produk dan tim, validasi strategi growth marketing, assisting technology development, dan business skill.

© Startup Studio Indonesia 2021

Sebuah program dari: