4 Tips Efektif Meningkatkan Komunikasi di Startup Anda

Komunikasi merupakan salah satu komponen vital dalam mendukung dan menentukan perkembangan sebuah startup. Dengan budaya kerja yang fleksibel dan adaptif, komunikasi jadi hal yang penting dalam menyampaikan ide maupun rencana-rencana bisnis.

Tips Membangun Komunikasi yang Efektif untuk Startup

Komunikasi startup yang buruk bisa berdampak pada kesalahpahaman hingga kemerosotan bisnis. Agar kejadian seperti ini tidak harus terjadi, Anda harus tahu bagaimana cara membangun komunikasi yang efektif.

  1. Selaraskan Tujuan

Memiliki anggota tim yang cerdas dan ahli di bidangnya saja tidaklah cukup. Setiap anggota tim juga harus bisa saling bekerja sama. Komunikasi memiliki peran penting dalam menunjang itu semua. Namun jika tidak memiliki tujuan yang sama, komunikasi yang efektif tidak akan mungkin terbentuk.

Sebelum berbicara tentang bagaimana membangun komunikasi yang efektif, Anda harus menyelaraskan tujuan antar anggota tim. Jadi meski setiap orang memiliki gaya komunikasi yang berbeda, mereka tahu kalau apa yang ingin dituju pada dasarnya sama. Dengan menyelaraskan tujuan, komitmen yang kuat juga ikut terbentuk.

  1. Delegasi Tugas yang Jelas

Tim terdiri dari beberapa individu yang memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda-beda. Delegasi tugas harus mengacu pada hal tersebut. Jika sampai terjadi kerancuan dan ada individu yang mendapat tugas di luar kewenangannya, kesalahpahaman tidak akan terhindarkan.

Selain membagi tugas sesuai job desc, komunikasi saat mendelegasikan tugas juga harus jelas. Hindari kalimat-kalimat ambigu dan multitafsir. Di sisi lain, anggota tim juga harus lebih aktif. Jika memang ada yang belum jelas, jangan ragu untuk bertanya atau klarifikasi.

  1. Kurangi Penggunaan Jargon

Kata-kata jargon mungkin terdengar keren dan hebat. Tapi perlu diingat, kata-kata seperti ini bisa disalahpahami. Orang yang mendengar bisa saja menafsirkannya berbeda. Ruang terjadinya kesalahpahaman jadi semakin luas. Informasi harus disampaikan dengan jelas dan seringkas mungkin.

Hindari bicara panjang lebar dan terlalu banyak menggunakan kata-kata yang justru berpotensi membuat orang jadi gagal fokus. Jika inti pesannya bisa diringkas jadi beberapa kalimat saja, lakukan itu. Ingat, komunikasi startup tidak sama dengan obrolan basa-basi. Anggota tim jauh lebih menghargai pesan yang ringkas dan jelas.

  1. Buat Deadline yang Jelas

Agar selesai tepat waktu, semua pekerjaan harus ada deadline-nya. Semua anggota tim harus tahu pekerjaan yang harus mereka kerjakan beserta batas waktunya. Deadline juga menjadi acuan tim untuk mengatur pembagian tugas dan manajemen waktu. Tanpa deadline, pekerjaan bisa saja molor hingga waktu yang tidak bisa dipastikan.

Deadline harus menunjukkan waktu yang spesifik. Akan tetapi, deadline tidak hanya sebatas deadline. Jika sampai pekerjaan melewati deadline, sanksi juga harus diberikan. Sering kali justru sanksi inilah yang mendorong anggota tim agar mau bekerja dan mematuhi deadline yang telah ditentukan.

Masa-masa awal startup adalah masa-masa paling sulit. Apakah startup tersebut punya potensi untuk terus berkembang atau tidak, semua itu tergantung bagaimana founder dan timnya menjalankan startup di masa-masa awal. Dalam hal ini, komunikasi punya andil yang sangat besar. Tanpa komunikasi yang lancar, sulit bagi sebuah startup untuk terus maju ke depan.

Komunikasi yang lancar juga punya pengaruh besar pada hubungan antar anggota tim. Saat setiap anggota tim memiliki kedekatan personal, hal tersebut membuat tim jadi lebih solid. Kerjasama juga dapat dilakukan dengan lebih mudah.

Membangun komunikasi yang efektif memang butuh waktu. Karena itu, dibutuhkan kesabaran dan konsistensi dalam menjalankannya. Jadi jangan terlalu terburu-buru. Jalani saja prosesnya dan lakukan evaluasi secara berkala.

Share

Related Article

brd

Apa Saja Konten dari Business Requirement Document?

Keberhasilan suatu proyek sangat bergantung pada perencanaan dan pemahaman tentang apa yang ingin dicapai. Untuk alasan inilah, business requirement document atau BRD dibutuhkan.  Business Requirement

value stream mapping

Fungsi Value Stream Mapping dalam Manajemen Produksi

Efisiensi produksi tidak mungkin bisa dicapai tanpa mengetahui di mana titik permasalahan dan pemborosan itu terjadi. Untuk mengidentifikasinya, Anda membutuhkan alat yang tepat. Inilah saat

Program intensif yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia untuk memberdayakan early-stage startup, berfokus pada akselerasi produk dan tim, validasi strategi growth marketing, assisting technology development, dan business skill.

© Startup Studio Indonesia 2021

Sebuah program dari: