Seiring dengan semakin maraknya penggunaan sosial media sebagai salah satu strategi marketing, istilah brand voice bukan hal yang asing di telinga para digital marketer. Sebab, brand voice menjadi aspek penting yang tidak bisa dilupakan dalam strategi marketing. Yuk, pahami lebih jauh soal brand voice dan tips mengembangkannya.
Apa itu brand voice?
Brand voice adalah gaya komunikasi suatu brand kepada para pelanggan dengan membawa kepribadian khasnya. Gaya komunikasi ini yang nantinya akan memberikan citra atau karakter suatu brand.
Menentukan gaya bahasa untuk berkomunikasi dengan pelanggan tidak boleh dianggap remeh. Hal ini karena gaya bahasa berkomunikasi adalah faktor penentu untuk membangun hubungan yang baik dengan pelanggan dan menjadikan mereka sebagai pelanggan setia.
Saat ini, setiap brand memiliki cara komunikasi yang berbeda-beda, mulai dari menyenangkan, intelektual, lucu, menghibur, hingga hiperbola. Perbedaan tersebut biasanya dipengaruhi oleh target konsumen, karakter konsumen, serta kepribadian dari brand itu sendiri.
Mengapa brand voice penting dalam branding bisnis?
Jika ditanya, seberapa penting keberadaan brand voice dalam sebuah bisnis? Jawabanya, sangat penting. Ini karena brand voice dapat membangun kepribadian merek ke sebuah produk. Pencitraan merek yang konsisten di seluruh platform inilah yang akhirnya mendorong penjualan.
Sebuah data menunjukkan sebanyak 33 persen konsumen mengatakan bahwa konten yang lebih berkesan mampu memudahkan mereka dalam mengambil keputusan pembelian. Bahkan, angka keputusan pembelian meningkat sebanyak 32 persen berkat adanya review yang sering muncul.
Peningakatan penjualan ini tentu tidak lepas dari preposisi gambar, video, serta review produk. g Berbagai elemen tersebut jika dibuat dengan komposisi yang tepat akan membuat sebuah produk lebih menonjol. Alhasil konsumen dapat menentukan keputusan pembelian dengan cepat.
Tips untuk mengembangkan brand voice perusahaan
Menilik dari seberapa pentingnya brand voice dalam memaksimalkan branding, maka sudah sepantasnya strategi marketing satu ini mulai Anda terapkan ke perusahaan.
Berikut adalah tips mengembangkan brand voice ke perusahaan yang bisa Anda ikuti:
1. Deskripsikan brand secara detail
Brand voice harus bisa menunjukkan kepribadian dari suatu brand. Maka dari itu, hal paling pertama yang harus dilakukan adalah membuat deskripsi brand terlebih dahulu.
Menentukan kepribadian suatu brand dapat dilakukan dengan analisis kompetitor untuk mengetahui karakter audiens. Kemudian, Anda bisa sesuaikan dengan segmentasi, targeting, dan positioning (STP), target pasar Anda.
2. Melakukan audit pada brand voice
Setelah mendeskripsikan brand, langkah selanjutnya adalah melakukan audit. Pengauditan ini perlu untuk mencari tahu apakah strategi marketing yang sudah dijalankan selama ini sudah mencerminkan value perusahaan dan sesuai dengan target audiens.
3. Membuat tabel karakteristik brand voice
Supaya lebih memudahkan dalam pembuatan konten, pastikan Anda membuat tabel karakteristik brand dengan beragam rincian. Dengan adanya tabel ini, Anda jadi bisa tahu hal-hal terkait brand voice yang boleh dilakukan dan harus dihindari.
4. Merancang panduan gaya bahasa yang digunakan untuk konten
Meski terlihat sepele, poin ini penting untuk diperhatikan. Jangan sampai gaya bahasa dan nada komunikasi dari brand Anda tidak konsisten. Misalnya, di sosmed menggunakan gaya bahasa yang kasual-ramah, sedangkan di website justru sebaliknya.
Oleh karenanya, Anda perlu merancang panduan gaya bahasa yang bisa dijadikan sebagai pedoman bagi siapa saja yang membuat konten marketing agar tetap konsisten di berbagai channel marketing.
5. Lakukan evaluasi dan revisi
Bukan hal yang tidak mungkin jika brand voice Anda saat ini kurang relevan dengan target pasar ke depannya. Maka dari itu, Anda perlu melakukan evaluasi dan revisi secara berkala. Ini dilakukan demi menjaga hubungan emosional antara brand dengan para konsumen.
Nah, setelah mengetahui tipsnya, sudah siapkah Anda untuk membuat brand voice dalam strategi marketing Anda?