Di tengah pertumbuhan startup yang tinggi, setiap founder harus memiliki pemahaman dalam menghadapi persaingan yang ketat agar bisa terus bertahan. Di tahun 2022 sendiri, sedikitnya ada 2.346 startup di Indonesia. Angka tersebut belum termasuk embrio startup yang belum terdaftar secara resmi. Mengingat jumlah startup yang begitu besar, persaingan startup pun semakin berdarah-darah.
Demi pertumbuhan dan valuasi, tidak sedikit startup yang rela “bakar uang”. Promo diskon hingga cashback seakan menjadi senjata andalan untuk menarik pengguna. Namun strategi seperti ini ibarat bom yang bisa meledak sewaktu-waktu. Agar startup tetap bertahan, berikut tips untuk menghadapi persaingan.
1. Memahami Peta Persaingan
Kompetisi akan selalu ada. Seinovatif apapun produk yang Anda kembangkan, pasti ada kompetitornya. Agar bisa bersaing dengan cara yang paling menguntungkan, Anda harus memahami peta persaingan. Jadi meski ada banyak kompetitor, Anda tahu “permainan” seperti apa yang paling potensial untuk bisa Anda menangkan.
2. Kenali Pelanggan
Pemasukan bisnis pada dasarnya berasal dari pelanggan. Karena itu, Anda perlu memahami siapa pelanggan Anda. Kalaupun startup Anda masih sangat baru, setidaknya Anda tahu siapa calon pelanggan paling potensial untuk bisnis Anda.
Namun sebelum mengenali pelanggan, tentukan dulu siapa orang yang paling mungkin membutuhkan solusi Anda. Setelah itu pahami apa yang mereka butuhkan dan harapkan. Dengan memahami pelanggan, Anda juga bisa tahu strategi pemasaran apa yang paling tepat untuk menarik perhatian mereka.
3. Kenali Kompetitor
Siapa saja kompetitor bisnis Anda. Agar bisa memenangkan persaingan, Anda harus tahu hal tersebut. Kenali kelebihan dan kekurangan dari kompetitor. Dengan demikian, Anda bisa bersaing dengan cara memanfaatkan kekurangan dari kompetitor bisnis Anda.
4. Targetkan Pasar yang Baru
Anda mungkin sudah menentukan target pasar yang ingin disasar. Meski demikian, belum tentu target pasar tersebut adalah yang paling tepat untuk bisnis Anda. Terkadang Anda perlu menargetkan pasar baru sampai menemukan pasar yang paling cocok dengan solusi yang Anda kembangkan. Selain itu, menargetkan pasar baru juga bisa membuka peluang baru untuk menjangkau pasar yang lebih luas dari sebelumnya.
5. Strategi Branding
Pesan seperti apa yang ingin Anda bangun dari brand Anda? Strategi branding harus dipikirkan dan dirumuskan dengan mengacu pada hal tersebut. Jadi saat orang mendengar pesan tersebut, mereka akan langsung memikirkan brand Anda.
6. Inovasi Produk
Startup adalah bisnis yang bertumpu pada inovasi. Karena itu, inovasi tidak boleh sampai berhenti. Inovasi yang dihadirkan harus disesuaikan dengan kebutuhan atau keinginan pelanggan. Dengan demikian, inovasi yang dilakukan tidak hanya sekedar menjadi aksi buang-buang sumber daya.
7. Tim yang Solid
Kesuksesan sebuah startup tidak hanya dipengaruhi oleh founder-nya. Tim yang berada di belakang sebuah startup juga punya peran yang sangat besar. Untuk itu, bangunlah tim yang solid dan mampu bekerjasama. Selama Anda memiliki tim seperti ini, menghadapi persaingan bisnis akan terasa lebih ringan.
8. Manfaatkan Kemitraan
Selain tim yang solid, Anda juga butuh kemitraan untuk bisa mengembangkan startup dan sukses menghadapi persaingan. Kemitraan yang kuat akan membuat bisnis Anda lebih kompetitif. Namun agar bisa membangun kemitraan yang sehat, tentunya harus ada timbal balik yang saling menguntungkan.
Selama memiliki fundamental yang kuat, startup akan bisa bertahan. Meski demikian, bertahan saja tentu tidak cukup. Anda juga harus bertahan sambil terus maju ke depan. Itulah kenapa motivasi kuat untuk terus berkembang menjadi bekal yang sangat penting dalam membangun sebuah startup.