Growth mindset merupakan pemikiran yang perlu ada dalam sebuah startup dalam mendukung perkembangan startup itu sendiri. Akan tetapi, growth mindset adalah konsep yang agak rumit karena hanya bisa diukur tergantung dari model bisnis dan strategi perusahaan.
Berdasarkan jurnal dari Thomas Edison State University, istilah growth mindset pertama kali diperkenalkan oleh Carol Dweck dalam bukunya yang berjudul Mindset: The New Psychology of Success.
Dari buku tersebut, Carol Dweck menjelaskan bahwa growth mindset merupakan kunci dari kesuksesan, karena setiap orang yang memiliki pemikiran ini menganggap bahwa bakat yang dimilikinya selalu dapat dikembangkan yang bisa dicapai dari kerja keras, strategi yang tepat hingga masukan dari orang lain.
Bicara dalam ranah bisnis, growth mindset akan sangat membantu perkembangan sebuah bisnis, termasuk startup karena Anda sebagai founder tentu akan terus berusaha untuk mengembangkan berbagai hal dan potensi yang ada dalam perusahaan Anda.
Mari berasumsi bahwa model bisnis Anda sudah tervalidasi oleh para pendiri perusahaan, atau telah menuai kesuksesan di tempat lain. Meski begitu, menyiapkan rencana untuk meraih sebuah growth adalah perjalanan yang tetap berbeda.
Pertama-tama pasti dimulai dari tim, yang terdiri dari pada anggota-anggota tim yang memiliki pengalaman masing-masing. Lalu rasa “lapar” mereka akan kesuksesan dan tidak mudah menyerah. Para pendiri biasanya memiliki tugas sulit untuk memulai perusahaan dari awal. Komitmen menuju kesuksesan perusahaan sangatlah penting untuk memicu adanya growth mindset.
Maka dari itu, penting untuk tidak terlalu besar memberikan tekanan seperti “penjualan harus melebihi target”, atau “segera selesaikan product roadmap lebih cepat”. Pertumbuhan tidak melulu harus cepat, yang terpenting adalah konsistensi. Untuk bisa memiliki growth mindset, setidaknya ada tiga faktor yang harus Anda kuasai terlebih yaitu komitmen, koordinasi, dan pengalaman. Berikut penjelasan detail bagaimana cara membangun growth mindset.
- Komitmen Terhadap Visi
Kunci dari growth mindset adalah imajinasi terhadap seperti apa itu sebuah kesuksesan. Seberapa jauh kesuksesan itu akan memberikan manfaat. Sukses itu harus dicapai dalam waktu hari ke hari. Harus ada yang dicapai setiap hari berlalu. Lalu di setiap kesuksesan harian tersebut, Anda perlu merasa diri sendiri masih tertinggal.
- Koordinasi
Setiap orang dari level manajemen teratas hingga terbawah harus mengetahui target dan tujuan perusahaan, serta cara bagaimana mencapai hal-hal tersebut. Itu membutuhkan sebuah growth mindset. Apabila ada anggota tim yang bergerak dengan kecepatan berbeda, dia perlu dievaluasi ulang.
Hal ini penting terutama apabila di tim sales. Ketika target sudah tercapai atau bahkan jauh melebihi ekspektasi, seluruh karyawan perusahaan harus bersiap menuju target baru. Dengan pendanaan baru dari investor, manajemen level atas perlu merangkai strategi baru. Dan disinilah sebuah pengalaman yang dimiliki tiap individu akan berguna.
- Pengalaman Merupakan Bahan Bakar dari Growth
Ketika menerima pendanaan baru, manajemen level atas memiliki peran yang sangat krusial dalam sebuah growth. Sales Development tahu mereka perlu melipatgandakan usaha untuk lead generations.
Bahkan, terkadang perlu untuk melepas beberapa anggota tim bukan karena mereka tidak kompeten, melainkan karena mereka tidak selaras dengan kecepatan kerja yang baru. Ketika kecepatan tim tidak selaras, Anda perlu menemukan titik lemahnya dan segera memperbaikinya.
Jika tidak, efek negatifnya takut sudah terlalu besar sehingga sulit untuk memperbaikinya. Terkadang di kala fase growth, pendanaan selalu tersedia atau bahkan sudah terkunci. Tekanan growing to survive akan berkurang ketimbang growing to prove.
Inilah yang membuat perusahaan menjadi lebih mudah untuk diskalakan. Pendiri perusahaan mungkin memiliki fleksibilitas untuk membuat kesalahan-kesalahan dan sembari belajar dari hal itu. Namun, mereka harus rela untuk berkorban jika hasilnya tidak sesuai harapan.
Growth mindset memang merupakan bagian penting yang harus dimiliki oleh Anda sebagai founder, dan akan sangat berguna dalam membantu pengembangan bisnis. Namun, dalam penerapannya, hanya mengaitkan pola pikir tersebut dengan keberhasilan semata justru akan merugikan, karena yang namanya kesalahan dan kegagalan pasti akan terjadi.
Pola pikir growth mindset justru akan sangat efektif dengan pemahaman bahwa dari setiap kesalahan atau kegagalan, pasti ada sesuatu yang bisa dikembangkan lagi agar bisa menjadi keberhasilan. Pemahaman tersebut akan menjadi penentu keberhasilan dari growth mindset dalam pengembangan bisnis startup Anda.